Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Arkeolog Temukan Bangkai Kapal Militer Berusia 2.200 Tahun di Kota Mesir Kuno yang Tenggelam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal berusia 2.200 tahun itu memiliki dasar yang rata dan membentang 82 kaki.

Goddio menjelaskan bahwa para arkeolog menemukan kapal militer di bekas kanal yang membentang di sepanjang fasad selatan Kuil Amun.

Ayman Ashmawy, kepala Sektor Barang Purbakala Mesir dari Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, mencatat bahwa benda itu ditemukan “berkat peralatan elektronik prototipe sub-bottom profiler mutakhir.”

Baca juga: 22 Mumi Firaun Kuno Dibawa dengan Iringan Parade Pawai Emas ke Museum Nasional Peradaban Mesir

Diyakini kapal sedang memuat balok batu seperti ini saat gempa terjadi — dan kargo menenggelamkan kapal. (Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir)

Penyelam menemukan kapal di bawah 16 kaki tanah liat yang mengeras dan sisa-sisa kuil, dan para peneliti percaya bahwa kapal itu tenggelam ketika balok-balok batu merobek geladak .

Untungnya bagi para sejarawan, justru karena balok-balok inilah yang menahan kapal ke dasar laut, kapal itu tetap aman selama 2.000 tahun terakhir.

Kapal dibangun dengan gaya Yunani klasik dengan layar besar, dasar datar, dan dayung, memungkinkannya untuk menavigasi perairan dangkal dan Delta Nil yang sering tidak berangin.

Secara signifikan, para peneliti juga menemukan metode konstruksi pembuatan kapal tradisional Mesir dan kayu bekas, yang menunjukkan bahwa itu benar-benar dibangun di Mesir.

“Penemuan kapal dari zaman itu sangat langka,” kata Goddio.

Sampai saat ini, hanya satu kapal sebanding lainnya yang pernah ditemukan dari era tersebut.

Orang Yunani telah diizinkan untuk menetap di wilayah itu ketika dinasti Firaun Mesir berakhir, dan penemuan itu menegaskan kekuatan mereka di sini.

"Penemuan ini dengan indah menggambarkan keberadaan para pedagang Yunani yang tinggal di kota itu," kata Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir dalam sebuah pernyataan.

“Mereka membangun tempat perlindungan mereka sendiri di dekat kuil besar Amun. Itu dihancurkan, secara bersamaan dan sisa-sisanya ditemukan bercampur dengan yang ada di kuil Mesir.”

Ambar Purwaningrum/TribunTravel