TRIBUNTRAVEL.COM - Uni Emirat Arab (UEA) memiliki curah hujan rendah sehingga sering mengalami suhu panas ekstrem mencapai 50 derajat Celcius.
Negara Timur Tengah yang terkenal akan kehidupan mewahnya itu pun harus menciptakan teknologi yang bisa membantu mengatasi suhu panas ekstrem ini.
Baru-baru ini UEA mengumumkan telah mendanai sebuah proyek yang akan membuat drone dapat mengendalikan cuaca di Dubai dan itu berhasil.
Negara tersebut membayar 15 USD untuk sembilan proyek pembuat hujan yang berbeda.
Satu di antaranya diberikan kepada University of Reading, yang berada di balik pembuatan drone pengendali cuaca.
Lalu, bagaimana cara kerja drone ini?
Dikutip TribunTravel dari laman UNILAD, Kamis (22/7/2021), drone pengendali cuaca bekerja dengan cara menyedot awan dengan muatan listrik kemudian mengisi tetesan di awan.
Menurut para ilmuwan, muatan ini membuat tetesan yang jatuh sebagai hujan.
Keri Nicoll, peneliti dalam proyek tersebut menjelaskan, "kami mencoba membuat tetesan di dalam awan yang cukup besar sehingga ketika jatuh dari awan, akan bertahan hingga ke permukaan."
Baca juga: Bangunan Terbengkalai Secara Misterius Muncul di Pantai, Bikin Penasaran Wisatawan Pecinta Adrenalin
Sementara menurut laman The Independent dilaporkan teknik ini lebih disukai karena tidak melibatkan penggunaan bahan kimia yang membahayakan.
Dubai menjadi wilayah pertama yang masuk dalam daftar uji coba drone pengendali cuaca.
Mereka melaporkan cara ini berhasil menciptakan hujan lebat di kota.
Daerah lain di Uni Emirat Arab juga melaporkan terjadi hujan pada Kamis, 15 Juli 2021.
Biasanya pada bulan ini Dubai mengalami suhu tertinggi 41 derajat Celcius dengan hari tanpa hujan.
Beberapa video pun telah dibagikan di Instagram resmi UEA Weather yang memperlihatkan keberhasilan drone pengendali hujan.