Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mi Ongklok dan 6 Kuliner Khas Dieng yang Wajib Dicoba Usai PPKM Darurat Jawa-Bali

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi mi ongklok dan sate sapi

TRIBUNTRAVEL.COM - Wisatawan saat ini memang tidak bisa pergi ke manapun karena adanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.

PPKM Darurat rencananya akan berlangsung sampai 20 Juli 2021 mendatang.

Namun ada kemungkinan PPKM Darurat akan diperpanjang jika kasus Covid-19 belum berkurang.

Meski begitu, kamu nanti bisa liburan ke Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah setelah PPKM Darurat selesai.

Untuk itu, berikut TribunTravel merekomendasikan 7 kuliner khas Dieng yang wajib dicoba.

Baca juga: Wisata Dieng Tutup Total Selama PPKM Darurat, Homestay Sepi dan Banyak Wisatawan Batalkan Perjalanan

1. Mi ongklok

Seporsi mi ongklok khas Wonosobo di warung Mi Ongklok Pak Muhadi (TribunTravel.com/rizkytyas)

Mi ongklok berupa hidangan mi dengan kuah kental yang dibuat dari tepung pati.

Kuah mi ongklok berwarna cokelat kehitaman dan cenderung manis.

Mi ongklok biasanya disajikan dengan tambahan sate daging sapi.

2. Tempe kemul

Tempe kemul merupakan gorengan yang banyak ditemukan di Wonosobo, Banjarnegara, bahkan Purwokerto.

Di Dieng, tempe kemul menjadi kudapan favorit karena selalu disajikan dalam kondisi panas.

Berbeda dengan tempe goreng pada umumnya, tempe kemul dimasak dengan adonan tepung berwarna kuning yang berasal dari kunyit.

Adonan biasanya juga ditambahkan potongan kucai.

Baca juga: 4 Hotel Murah Dekat Kawasan Dieng Wonosobo, Fasilitas Lengkap dan Cocok Buat Liburan Akhir Pekan

3. Kentang goreng

Ilustrasi kentang goreng (centralrestaurant.com)
Halaman
123