Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ruang Bawah Tanah Colosseum Roma yang Tertutup Selama 2.000 Tahun Dibuka untuk Umum, Apa Isinya?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Colosseum yang ada di Roma Italia

TRIBUNTRAVEL.COM - Colosseum di Roma merupakan bangunan bersejarah yang dikenal sebagai hypogea para Gladiator.

Tempat ini pernah menjadi arena bertarung para gladiator dan memiliki sejarah panjang tentang Kota Roma.

Hingga hari ini, Colosseum Roma masih terawat dengan baik dan banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai negara.

Itulah sebabnya Colosseum pun menjadi wisata andalan Kota Roma yang tak boleh dilewatkan saat liburan ke Italia.

Namun, ada satu area rahasia di Colosseum yang tidak bisa diakses wisatawan.

Setelah ditutup selama 2.000 tahun, hari ini pertama kalinya ruang bawah tanah Colosseum akhirnya dibuka untuk umum.

Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah publik diizinkan masuk ruangan tersebut.

Sebelumnya, area bawah tanah Colosseum hanya diterangi caha lilin, tapi sekarang sinar matahari memungkinkan menembus masuk ke dalam setelah wisatawan diizinkan mengaksesnya.

Baca juga: Fakta Unik Colosseum, Arena Hidup Mati Gladiator Roma Abad Pertengahan

Baca juga: Ukir Inisial di Bangunan Colosseum Roma, Turis Asal Irlandia Ini Ditangkap

Dikutip TribunTravel dari laman UNILAD, Senin (27/6/2021) restorasi yang dilakukan telah memakan waktu sekitar 10 tahun.

Rencana awal dirumuskan oleh CEO merek fashion Italia Tod, Diego Della Valle dan Rome’s Archaeological Heritage Department (Departemen Warisan Arkeologi Roma) pada tahun 2011.

Tod's menyumbangkan 25 juta Euro untuk proyek tersebut, yang memiliki tiga fase kunci.

Pertama, ada pembersihan fasad struktur sebelum para ahli turun ke bawah tanah.

Colosseum Roma dan bocoran isi ruang bawah tanahnya (Pexels via UNILAD)

Setelah berada di bawah tanah, para arkeolog, arsitek, dan insinyur melakukan survei fotografi dan pemetaan permukaan.

Selanjutnya ekskavator melakukan proses panjang untuk membersihkan area bawah tanah yang saat dibuka memiliki lapisan kotoran dan mikroorganisme sangat tebal.

Berbicara tentang pentingnya restorasi pada pembukaan Colosseum, Alfonsina Russo, direktur Taman Arkeologi Colosseum, mengatakan kepada CNN "pemugaran ini penting untuk penelitian arkeologi, karena memungkinkan kita untuk merekonstruksi sejarahnya."

Halaman
12