TRIBUNTRAVEL.COM - Jaring laba-laba besar membentang di pepohonan dan padang rumput wilayah Gippsland, Victoria, Australia.
Jaring raksasa yang lebar itu terbentuk setelah kota-kota di Australia dilanda banjir beberapa waktu lalu.
Dilansir The Age, seusai banjir, jutaan laba-laba pun mengevakuasi sarang mereka yang tergenang air untuk berlindung di pepohonan dan tanaman.
Alhasil, jadilah jaring-jaring seperti hamparan selimut sutra yang lebat.
Fenomena tersebut menciptakan hamparan besar yang halus, yang menutupi lahan basah antara kota Sale dan Longford.
Kurator senior spesialis serangga di Victoria Museum, Dr Walker, mengatakan, laba-laba menggunakan kawat sutra, seperti pengait, untuk mengangkat diri mereka dari air banjir.
"Bagi saya, itu benar-benar indah. Selimut sutra yang bergelombang di seluruh vegetasi," katanya.
Walker mengungkapkan, untuk mengevakuasi diri, laba-laba yang tinggal di tanah perlu keluar dengan segera.
Mereka pun melarikan diri dengan membawa jaring yang dievakuasi ke tumbuh-tumbuhan.
"Ini juga menunjukkan secara harfiah bahwa puluhan ribu, kalau tidak ya jutaan laba-laba, ada di permukaan tanah," ujar Dr Walker.
"Tanpa laba-laba, kita akan mengalami wabah serangga," lanjutnya.
Baca juga: 4 Pilot Wanita Indonesia yang Tangguh, Terbangkan Pesawat ke Berbagai Destinasi
Baca juga: Penerbangan Dialihkan usai Pramugara yang Sedang Tidak Bertugas Bikin Keributan di Pesawat
Dr Walker mengatakan, fenomena alam seperti ini bukanlah hal biasa, apalagi di daerah perkotaan.
Ia menerangkan, laba-laba biasanya menyebarkan jaringnya sebagai taktik bertahan hidup.
Taktik tersebut dinamakan "ballooning", yang mana laba-laba membawa benang jaringnya untuk naik ke tempat yang lebih tinggi.
Seperti tukik yang baru lahir, laba-laba perlu pergi ke area yang lebih luas untuk mendapatkan lebih banyak makanan dan mencegah persaingan untuk mendapatkan makanan.