TRIBUNTAVEL.COM - Semarang di Jawa Tengah menyajikan berbagai kuliner lezat yang siap menggoyang lidah wisatawan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun punya warung langganan untuk menikmati sajian lezat ketika berkunjung ke Semarang.
Beberapa waktu lalu, ketika kunjungan kerja, Erick Thohir berkunjung ke sebuah warung sederhana yang menjajakan nasi goreng babat di Semarang.
Warung tersebut bernama Nasi Goreng Babat Pak Sumarsono, yang beralamat di Jalan Puri Anjasmoro Raya No.64, Karangayu, Semarang Bar, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Baca juga: 5 Nasi Pecel di Semarang untuk Sarapan, Cicipi Pecel Koyor Enak dengan Peyek Kacang Tanah
Sajian nasi gorengnya sudah menjadi satu di antara kuliner langganan Erick Thohir di Semarang.
Hal ini diungkapkannya melalui akun Instagram @erickthohir.
Ia menyebutkan bahwa dirinya senang bisa berkunjung kembali ke Nasi Goreng Babat Pak Sumarsono yang rasanya juara.
"Nasi Goreng Babat. Akhirnya bisa balik lagi ke Nasi Goreng Babat Pak Sumarsono di Semarang, ketika kunjungan kerja beberapa waktu lalu. Juara ini nasi gorengnya," tulis Erick Thohir dalam keterangan video yang diunggahnya.
Dalam video berdurasi 2 menit 6 detik tersebut, Erick Thohir berbincang dengan pemilik nasi goreng babat langganannya.
Ia menanyakan mulai kapan nasi goreng babat ini buka hingga pendapatan selama Covid-19.
"Kemarin karena tidak terlalu ramai, saya bisa ajak ngobrol Pak Sumarsono, penjualnya," imbuh Erick Thohir.
Pak Sumarsono mengungkapkan jika dirinya mulai pertama kali berjualan sejak tahun 1970 atau sekitar 50 tahun.
Dalam sehari ia mampu menjual rata-rata 500 porsi nasi goreng babat, namun selama pandemi Covid-19, pendapatannya menurun hingga hanya mampu menjual sekitar 200-300 porsi.
Melalui video tersebut, Erick Thohir menawarkan bantuan kepada Pak Sumarsono, si penjual nasi goreng babat langganannya.
Baca juga: Ketoprak Admodirono dan 5 Tempat Makan Ketoprak di Semarang untuk Sarapan
Baca juga: Begini Rahasia Kelezatan Loenpia Mbak Lien, Kuliner Legendaris di Semarang yang Eksis Sejak 1930
Namun, Pak Sumarsono belum tahu harus meminta bantuan apa.