Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bertengkar dengan Ibunya, Remaja Ini Habiskan Waktu 6 Tahun untuk Bangun Rumah Bawah Tanah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria mulai membuat ruangan bawah tanah setelah bertengkar dengan ibunya.

TRIBUNTRAVEL.COM - Enam tahun lalu, Andres Canto bertengkar dengan ibunya.

"Ibuku ingin aku mengganti pakaianku sebelum aku pergi dengan teman-temanku," katanya kepada Insider.

"Tapi saya menolak dan harus tinggal di rumah," imbuhnya.

Alih-alih marah di kamar tidurnya, seperti yang dilakukan kebanyakan anak berusia 14 tahun, Canto memutuskan untuk melepaskan amarahnya dengan cara yang lebih produktif.

Baca juga: Viral Ibu-ibu Nangis di Bandara karena Kursi Roda Rusak, Pihak Maskapai Minta Maaf

Pria asal Spanyol yang kini berusia 20 tahun itu mulai menggali lubang di halaman belakang rumah keluarganya di Alicante, Spanyol.

"Saya adalah seorang remaja yang marah dengan memegang kapak," kata Canto.

Andres Canto, 20, mulai membangun gua bawah tanah setelah bertengkar dengan ibunya. (Twitter/ @andresiko_16)

"Setelah saya mulai menggali, saya kembali setiap sore selama tiga tahun untuk terus menggali lubang itu," ungkapnya.

Enam tahun kemudian, penggalian Canto telah menghasilkan lubang berdebu yang diubah menjadi 'gua manusia' dengan fasilitas yang cukup lengkap.

Bunker bawah tanah tersebut lengkap dengan anak tangga, sistem stereo, pemanas, oven, dan tempat tidur tunggal.

Baca juga: Viral di Tiktok, Turis yang Ketakutan saat Hiu Raksasa Mengitari Kapal Pesiar

Baca juga: Viral Pecel Lele Mahal di Jogja, Begini Tanggapan Ketua Paguyuban Lesehan Malioboro

Canto berbicara kepada Insider, mengaku bahwa dirinya bisa menghabiskan lima jam sehari untuk bersantai di dalam gua, menggunakan sistem wifi yang ia pasang sendiri.

Canto mengatakan bahwa sebenarnya dia sudah lama mempertimbangkan untuk memulai proyek semacam itu.

"Saya bosan dan sendirian di lingkungan saya dan saya ingin melakukan sesuatu yang atletik," katanya.

Rencana awalnya hanya untuk menggali lubang tanpa dasar.

"Selama tiga tahun pertama, saya hanya ingin melihat seberapa dalam lubang yang bisa saya gali," tambah Canto.

Namun, pada 2017, Canto menyadari bahwa dia bisa mengubah lubang itu menjadi ruang yang bisa ditinggali.

Halaman
12