TRIBUNTRAVEL.COM - Sushi merupakan kuliner khas Jepang yang cukup populer di berbagai negara.
Hidangan berupa nasi roll berisi ikan dan nori ini juga punya banyak penggemar dari seluruh dunia.
Tidak heran saat ini banyak ditemui restoran Jepang khususnya yang menawarkan menu spesial sushi.
Bicara soal sushi, traveler tentu sudah tidak asing dengan bahan pendamping makan sushi yaitu wasabi, kecap asin dan acar jahe atau gari.
Pernahkah kamu mencampurkan wasabi ke dalam kecap asin dan mencelupkan sushi ke dalamnya?
Jika pernah, artinya kamu telah melakukan hal tabu yang tidak disukai di dunia kuliner.
Sushi Sasaya Korin, sebuah restoran sushi di distrik Pontocho Kyoto adalah restoran yang meyakini wasabi tidak boleh dicampur dengan kecap asin.
Demikian pula Itamae Sushi Edo di Minato Ward kelas atas Tokyo, juga memiliki pendapat yang sama.
Kenapa mencampur wasabi dengan kecap asin tidak disarankan?
Baca juga: Makan Sushi Pakai Tangan atau Sumpit? Ini Aturan yang Berlaku di Jepang
Baca juga: Makan Sushi Pakai Tangan atau Sumpit? Ini Aturan yang Berlaku di Jepang
Baca juga: Di Bandung, Ada Es Krim dengan Bentuk Ramen dan Sushi Khas Jepang
Dikutip TribunTravel dari JapanToday, Kamis (27/5/2021), melarutkan wasabi ke dalam kecap asin tidak hanya menodai kecap, tapi juga mengurangi kepedasan dan aroma wasabi.
Di Jepang, mencampur wasabi dengan kecap asin dikenal dengan wasabi joyu, gabungan dari kata wasabi dan shoyu (Bahasa Jepang dari kecap asin).
Menurut Sushi Sasaya Korin, wasabi joyu merupakan pelanggaran etika makan.
Ini tidak hanya berlaku untu sushi, tetapi semua makanan Jepang pada umumnya karena wasabi dan shoyu harus selalu dinikmati secara terpisah.
Itamae Sushi Edo percaya wasabi harus dioleskan langsung pada daging ikan, terutama jika itu jenis ikan berlemak seperti chutoro (tuna lemak sedang) dan otoro (tuna lemak merah muda), karena wasabi membantu menetralkan lemak, yang membuatnya terasa rata.
Cara ini sudah dipertimbangkan dan diketahui membuat makanan yang disantap terasa lebih lezat.