TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap negara tentu memiliki tempat wisata unggulan untuk dipromosikan kepada turis mancanegara.
Tempat wisata unggulan di setiap negara ini menjadi daya tarik wisatawan asing untuk berkunjung ke negara tersebut.
Misalnya Indonesia memiliki Pulau Komodo dan Bali sebagai daya tarik wisata yang diunggulkan pemerintah.
Demikian pula China yang memiliki Tembok Besar dan kuil-kuil bersejarah.
Namun baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan unggahan media pemerintah China, China Daily yang mempromosikan tempat wisata menggunakan video Pegunungan Alpen di Swiss.
Dalam unggahannya, China Daily membagikan sebuah video yang memperlihatkan pedesaan dengan pemandangan indah dan tidak disebutkan namanya.
Baca juga: Potret Liburan Larissa Chou, Tampil Cantik di Masjid Nabawi dengan Gamis Biru Muda
Baca juga: Ketahui Hal Ini Dulu Sebelum Pakai Bantal dan Selimut yang Disediakan di Pesawat
Baca juga: Enzy Storia dan Jessica Mila Nangis Kenang Momen Liburan Bareng di Disneyland
Disertai tagar #GlamorChina, pada postingan tersebut tertulis "tidakkah kamu ingin berlibur ke tempat yang damain ini dan menikmati waktu bermain dengan anjing di sebuah desa terpencil di kaki gunung?"
Video yang memperlihatkan pedesaan di lereng gunung dengan pemandangan indah tersebut tentu menarik banyak orang untuk berkunjung.
Dikutip TribunTravel dari laman UNILAD, Senin (24/5/2021), setelah menyaksikan video tersebut warganet segera menyadari foto dan video yang digunakan China Daily diambil dari YouTube yang diunggah oleh Sylvia Michel.
Diketahui Sylvia Michel adalah seorang fotografer yang tinggal di Brienz, sebuah desa cantik dengan pemandangan pegunungan Alpen Swiss.
Letaknya cukup jauh dari China, sekitar 4 ribu mil.
Unggahan China Daily pun mendapat beragam komentar warganet hingga viral di media sosial.
Sebelum postingan China Daily dihapus, situs 9gag telah mengambil beberapa tangkapan layar unggahan tersebut dan memberi tahu Michel.
Berikut tanggapan Michel setelah tahu video miliknya digunakan untuk promosi wisata China.
"Terima kasih atas semua komentar dan dukungannya. Ya, tidak legal untuk mengambil video dan mengunggahnya di media sosial, bagi siapa pun itu.
Seseorang mengambil video tentu pernah mengalami berbagai kendala, mungkin harus mendaki beberapa jam, mengedit, memilih musik berlisensi yang sesuai, dan lain-lain.
Ada banyak pekerjaan di balik sebuah video atau gambar. Hormatilah karya seniman, fotografer, videografer dan jangan asal mengambil hanya karena bisa."
Hingga berita ini dibuat, China Daily belum memberikan tanggapan dan klarifikasi tentang unggahan yang dimuat di media sosial mereka.
Baca juga: Spanyol Siap Sambut Turis Mancanegara yang Sudah Divaksin COVID-19 Mulai Juni 2021
Baca juga: Situs Warungboto, Spot Favorit Wisatawan untuk Hunting Foto di Jogja
Baca juga: Viral Cerita Sukses Pedagang Pecel Lele Lamongan Pulang Kampung Naik Lamborghini
(TribunTravel.com/tyas)
Baca tanpa iklan