Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Pendaki Asal Serang Kena Hoaks, Tak Jadi Naik Gunung Merbabu hingga Ngemper di Toko

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar foto para pendaki asal Serang, Banten yang kena hoaks pendakian Gunung Merbabu dibuka

TRIBUNTRAVEL.COM - Foto – foto para pendaki asal Serang, Banten yang tak jadi mendaki Gunung Merbabu karena termakan berita hoaks viral di media sosial Instagram.

Foto tersebut diunggah di mendia sosial akun @Yantoenabiel_Merbabu, Minggu (23/5/2021) sekira pukul 00.30 WIB.

Akun tersebut menggunggah dua foto.

Diantaranya, mobil travel Izuzu berplat nomor polisi B-7170-VDA dan para pedaki yang terdampar di salah satu minimarket kawasan Salatiga.

Foto-foto tersebut dilengkapi caption sebagai berikut :

'Korban berita hoax merbabu buka

19 pendaki asal serang banten yang mau merbabu.

terdampar di Salatiga'

Unggahan tersebut kemudian di-repost oleh akun Instagram @jejak_pendaki dan @boyolali_info.

Baca juga: Soto Trending di Twitter, 5 Kedai Soto Lamongan di Semarang Ini Terkenal Enak

Baca juga: Batik Air Tabrak Garbarata di Bandara Ngurah Rai Bali, Mesin Bagian Kiri Atas Robek

Baca juga: TRAVEL UPDATE : Jelajah Jogja Bay Pirates Adventure Waterpark, Wisata Air Populer di Yogyakarta

Tangkapan layar foto para pendaki asal Serang, Banten yang kena hoaks pendakian Gunung Merbabu dibuka (TribunSolo.com/Istimewa)

Atas viralnya foto itu, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Junita Parjanti mengatakan sampai saat ini, jalur pendakian gunung Merbabu masih ditutup.

"Sampai saat ini kami masih menutup jalur pendakian Merbabu," kata Junita, Minggu (23/5/2021)

Junita mengatakan penutupan jalur pendakian Gunung Merbabu sudah dilakukan lebih dari setahun.

Ia menjelaskan penutupan jalur pendakian Gunung Merbabu tersebut sejak awal pandemi Covid-19, yaitu sekitar bulan Maret 2021.

"Kami sudah tutup jalur ini sudah lebih setahun, sejak awal pandemi ," ucap Junita.

Dia mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan pembukaan jalur pendakian di masa pandemi Covid-19.

Halaman
12