TRIBUNTRAVEL.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, kembali mengeluarkan peraturan nyeleneh.
Terbaru, Kim Jong-un disebut melarang rakyatnya berpenampilan retro.
Antara lain mengenakan skinny jeans hingga potong rambut bergaya mullet.
Alasannya, Kim Jong-un khawatir gaya tersebut mencerminkan Budaya Barat yang dapat memengaruhi anak muda dan berdampak pada rezimnya.
"Kami harus waspada dengan tanda sekecil apa pun dari gaya hidup kapitalis dan harus berjuang untuk menyingkirkan itu," tulis surat kabar resmi Komite Sentral Partai Buruh Korea, seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (22/05/2021).
Seperti diketahui Korea Utara hanya mengizinkan 15 model potongan rambut untuk para rakyatnya.
Selain itu Kim Jong-un juga melarang penggunaan kaos berslogan dan melakukan tindik pada bibir dan hidung.
Dalam laporan Yonhap, pernyataan dari Komite Sentral Partai Buruh Korea itu dimaksudkan sebagai peringatan bagi kaum muda Korea Utara terkait gaya hidup "eksotis dan dekaden".
"Sejarah mengajarkan kami pelajaran penting. Sebuah negara bisa menjadi rentan dan akhirnya runtuh seperti tembok lembab, di luar faktor ekonomi dan pertahanan, hanya jika kita tidak berpegang teguh pada gaya hidup kita sendiri," lanjut pernyataan itu.Pelarangan item ketegori fesyen itu termasuk dalam bagian undang-undang baru sebagai upaya menghentikan budaya asing di dalam Korea Utara.
Tersebut di dalamnya ketegori pelarangan K-pop yang berasal dari Korea Selatan.
Tiru Gaya Rambut dan Berbusana Ala Korea Selatan, Tiga Remaja di Korea Utara Dihukum Kerja Paksa
Korea Utara kerap bersitegang dengan Korea Selatan.
Bahkan, tiga orang warga Pyongan Utara, Korea Utara dipaksa untuk mengikuti pendidikan ulang dan kerja paksa akibat mengikuti budaya negeri Ginseng itu.
Mereka dilabeli berperilaku anti-sosialis karena mengikuti gaya berbusana serta potongan rambut ala Korsel.
Dilansir dari Daily NK, Kementerian Jaminan Sosial menangkap tiga siswa sekolah menengah berusia 14 tahun yang tinggal di wilayah Kujang karena perilaku anti-sosialis.
Baca tanpa iklan