Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tak Boleh Sembarangan, Begini Cara Pilot dan Pramugari Tangani Kebakaran di Kabin Pesawat

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penumpang yang duduk di dalam kabin yang dipenuhi asap.

TRIBUNTRAVEL.COM - Tidak hanya memastikan penumpang merasa nyaman, pilot dan pramugari memiliki tugas yang lebih penting yakni terkait keselamatan semua orang di dalam pesawat.

Hal ini tentu saja berkaitan dengan sejumlah keadaan darurat pesawat yang mungkin saja bisa terjadi sewaktu-waktu selama penerbangan.

Termasuk dalam hal menangani kebakaran di dalam kabin pesawat.

Baca juga: Tingkatkan Layanan di Pesawat, Maskapai Ini Bagikan iPhone 12 Gratis pada 19.000 Pramugari

Dilansir TribunTravel dari laman Simple Flying, Sabtu (1/5/2021), proses penanganan kebakaran di kabin pesawat ini rupanya tidak boleh sembarangan.

Alih-alih meminta setiap maskapai membuat kebijakan mereka sendiri, kebijakan penanganan kebakaran ini berasal dari otoritas seperti FAA, EASA atau CAA yang memastikan standar aman untuk semua maskapai penerbangan.

Lantas, bagaimana cara pilot dan pramugari dalam menangani kebakaran di kabin pesawat?

Suasana kacau di dalam kabin pesawat karena powerbank terbakar (TWITTER.COM)

Menurut Advisory Circular yang diterbitkan oleh Federal Aviation Administration (FAA) menjelaskan bahwa, "Kebakaran dalam penerbangan yang dibiarkan tanpa pengawasan, terutama yang tidak dapat diakses dengan mudah, dapat menyebabkan kerusakan dan mengakibatkan bencana bagi pesawat. Uji kebakaran yang dilakukan oleh berbagai otoritas regulasi telah menunjukkan bahwa api yang dibiarkan menyebar ke area atas pesawat dapat menjadi tidak terkendali dalam waktu 8–10 menit."

Apa yang harus dilakukan pilot jika terjadi kebakaran?

Saat kebakaran kabin dilaporkan, pilot pesawat diharapkan untuk melakukan hal berikut ini:

1. Segera kenakan alat pelindung, termasuk kacamata asap dan masker oksigen.

2. Rencanakan untuk segera turun dan mendarat di bandara terdekat yang sesuai dan memberi tahu ATC.

FAA mencatat bahwa menunda penurunan hanya beberapa menit dapat membuat perbedaan antara pendaratan dan evakuasi yang berhasil dan kerusakan fatal pada pesawat.

3. Beri tahu pramugari untuk mempersiapkan pendaratan darurat.

4. Membantu memadamkan api, jika bisa dilakukan.

Bagaimana pramugari harus bereaksi terhadap kebakaran kabin?

Sebagai awak pesawat utama yang mengawasi kabin penumpang, pramugari adalah barisan pertama pertahanan terhadap kebakaran.

Dengan demikian, pramugari diharapkan agresif dengan api dan memadamkannya dengan segera.

Namun, memadamkan api hanyalah salah satu dari banyak peran dan tugas saat terjadi kebakaran.

Ini akan membutuhkan 'pendekatan tim' seperti yang dinyatakan dalam instruksi FAA.

Artinya, semua pramugari memiliki peran khusus jika terjadi kebakaran untuk memastikan pendekatan yang komprehensif.

Ilustrasi penumpang pesawat duduk di kabin. (Pixabay/RyanMcGuire)

Karena itu, ada tiga peran utama:

1. Pemadam Kebakaran

Anggota kru ini biasanya pramugari.

Petugas pemadam kebakaran akan secara agresif mencari sumber api dan melakukan segala upaya untuk memadamkannya.

Prosedur khusus untuk memadamkan api akan bergantung pada sifatnya.

Misalnya, kebakaran baterai litium harus diperlakukan berbeda dengan benda yang terbakar lainnya.

Menggunakan halon atau pemadam air akan menjadi solusi dalam banyak kasus.

2. Penghubung

Awak kedua dapat bertindak sebagai komunikator, menyampaikan informasi ke dek penerbangan, termasuk lokasi, sumber, dan tingkat keparahan kebakaran.

Selain menjaga dek penerbangan diperbarui dengan semua informasi yang relevan, peran komunikator juga dapat mencakup memberi tahu penumpang tentang situasi sambil menjaga mereka tetap tenang.

3. Pelari

Peran pelari dapat mencakup tugas-tugas berikut untuk mendukung petugas pemadam kebakaran:

- Mendapatkan persediaan pemadam kebakaran tambahan,

- Merelokasi penumpang,

- Mendistribusikan handuk agar penumpang dapat bernapas

- Memastikan pesawat dan atau botol oksigen terapeutik dipindahkan dari area sekitar.

Prosedur pemadaman kebakaran bisa menjadi sangat spesifik, dengan cara berbeda untuk menangani kebakaran tergantung pada lokasinya (dapur, di bawah lantai, toilet, oven, IFE, dan lain-lain).

Pada akhirnya, penumpang harus merasa aman, karena mengetahui bahwa awak pesawat memiliki dasar pelatihan yang kuat untuk menangani keadaan darurat seperti ini.

Tonton juga:

Baca juga: Pramugari Ini Ungkap Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Selama Penerbangan, Jangan Sentuh Pramugari

Baca juga: Pramugari Ungkap 6 Hal yang Sebaiknya Dihindari Selama Penerbangan

Baca juga: Pramugari Jelaskan Cara Salat di Pesawat, Videonya Viral di Medsos

Baca juga: Terungkap Alasan Pramugari Lebih Senang Layani Penumpang di Kelas Ekonomi

Baca juga: Pramugari Ini Bagikan Tips Berpakaian saat Naik Pesawat, Pakaian Formal Sebaiknya Dihindari

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)

Baca selengkapnya seputar Tugas Pramugari, di sini.