TRIBUNTRAVEL.COM - Dua influencer terancam dideportasi dari Bali setelah aksi prank mereka dianggap melanggar aturan masker.
Sebuah video yang viral di medsos memperlihatkan salah satu dari mereka tampak memasuki supermarket dengan cat wajah yang menyerupai masker.
Melansir laman Insider, Jumat (30/4/2021), kedua influencer tersebut bernama Paler Lin dan Leia Se.
Paler Lin adalah seorang YouTuber dengan lebih dari 3,4 juta subscriber, sementara Leia Se juga merupakan influencer dengan lebih dari 25 rb pengikut di Instagram.
Baca juga: Lakukan Prank Masuk Akuarium Kebun Binatang, Seorang Pria Dilaporkan ke Polisi
Dalam video tersebut, Se berusaha memasuki toko bahan makanan tanpa masker dan ditolak.
Ketika dia kembali dengan masker palsu yang dilukis di wajahnya, dia diizinkan masuk.
Pada tangkapan layar yang diedarkan oleh perancang busana dan politisi Niluh Djelantik di Instagram, video tersebut tampaknya telah diposting ke halaman Facebook Lin dengan judul 'Facebook Exclusive Pranks!!'.
Video itu awalnya diposting pada 22 April 2021 sebelum akhirnya menjadi viral.
Sejak saat itu, tampaknya video telah dihapus, namun telah diunggah ke platform lain secara online.
Pihak Imigrasi mengonfirmasi bahwa paspor para influencer yang terlibat dalam video prank itu telah disita karena pihak berwenang mempertimbangkan untuk dideportasi.
Pihak berwenang dilaporkan mengidentifikasi Lin sebagai warga negara Taiwan dan Se sebagai warga negara Rusia.
Tak lama, kedua influencer itu muncul dalam video permintaan maaf yang diposting di akun Instagram Lin pada 24 April 2021 bersama tim kuasa hukum mereka.
Seorang perwakilan hukum mengatakan bahwa mereka mengikuti "proses hukum yang berlaku" dan mendorong orang lain untuk mematuhi aturan masker.
"Niat membuat video ini sama sekali bukan untuk tidak menghormati atau mengajak semua orang untuk tidak memakai topeng. Saya membuat video ini untuk menghibur orang karena saya seorang content creator dan tugas saya untuk menghibur orang," kata Lin dalam video tersebut.
"Namun, saya tidak menyadari bahwa apa yang saya lakukan ternyata bisa mendatangkan banyak komentar negatif dari netizen dan itu menimbulkan banyak kekhawatiran," imbuhnya.