Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kuliner Tradisional Khas Bandung Timur Buat Oleh-oleh, Ada Opak Linggar hingga Burayot

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Opak Linggar

Bagi kamu yang menuju atau melewati kawasan Bandung Timur, tepatnya Jalan Raya Rancaekek -Nagreg, wajib mampir sebentar.

Di sana ada banyak kedai berjejer di pinggir jalan yang menjajakan berbagai oleh-oleh camilan tradisional. Salah satunya yang patut dicoba adalah Opak Linggar.

Opak Linggar merupakan camilan khas Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek. Opak ini menggunakan bahan dasar ketan yang diolah dengan cara dibakar.

Kedai opak di sana menyediakan empat varia rasa opak ketan, yaitu original, asin, barbeque, merah manis, dan jetruk kelapa.

Untuk bisa mendapatkan camilan ini, satu bungkus opak yang berisi 50 keping dibanderol Rp 30 ribu. Sedangkan untuk kemasan kaleng berisi 200 keping dibanderol Rp 180 ribu.

Penjual opak di Rancaekek berjualan opak setiap hari pada pukul 08.00 hingga 21.00.

3. Ubi Cilembu

Ubi cilembu. (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Ubi Cilembu merupakan kudapan tradisional Urang Sunda yang memiliki cita rasa manis.

Sesuai namanya, camilan ini berasal dari Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Selain di Kabupaten Sumedang, ubi Cilembu ini juga mudah ditemui di daerah Cileunyi Kabupaten Bandung.

Di sepanjang Jalan Raya Cileunyi ini terdapat puluhan pedagang ubi Cilembu yang siap memanjakan perut anda.

Harga satu kilogram ubi Cilembu yang sudah dioven dijual Rp 25 ribu. Selain itu, pengunjung juga diperbolehkan memesan tiga ubi atau seperempat saja. Harganya cuma Rp 7 ribuan.

Ubi Cilembu memiliki cita rasa yang khas dan berbeda dengan sajian ubi jalar lainya.

Saat dicicipi, rasanya daging ubinya sangat manis dan legit karena mengandung cairan gula seperti karamel.

Cairan manis ini muncul antara kulit dan daging ubi ketika dibakar di dalam oven.

Halaman
1234