Tiba di pintu masuk, kami dibekali tracking pole dan air mineral oleh Arif.
Sebelum memulai perjalanan, kami terlebih dahulu stratching dan doa bersama.
Tampak jalanan bebatuan mengawali perjalanan kami, di mana setelahnya kami harus menapaki tanah merah di tengah hutan.
Sepanjang perjalanan, kami disuguhkan dengan pemandangan bukit-bukit dan tebing tinggi.
Perlu ekstra hati-hati untuk mencapai ketiga curug ini.
Sebab, jalanan yang dilalui cukup terjal dan menantang.
Apalagi jika hujan turun, jalanan akan dipenuhi air dan tentunya sangat licin.
Hal ini kami alami saat perjalanan pulang, sehingga disarankan bagi teman-teman untuk membawa jas hujan dan sepatu yang aman.
Setelah melewati tanjakan dan turunan terjal, kami tiba di Curug Ciburial.
Setiba di sana, kami disambut oleh suara derasnya air terjun dan jernihnya air.
Rasanya tak sabar ingin segera menceburkan diri ke dalamnya.
Setelah puas menikmati Curug Ciburial, kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke Curug Kembar yang jaraknya tak terlalu jauh.
"Pengunjung biasanya ditawarkan dua pilihan, apakah ke Curug Ciburial dulu baru ke Curug Kembar dan Curug Hordeng, atau dimulai dari sebaliknya," jelas Arif sambil menemani perjalanan kami.
Sebab menurut Arif, jarak ketiganya berdekatan dan melalui jalur pulang.
Setelah melalui jalanan berbatu, kami pun tiba di Curug Kembar.