Wahju menyatakan setidaknya ada empat persyaratan test kesehatan yang harus dipenuhi para calon pendaki sebelum memastikan diri berangkat ke TNGGP.
Namun, yang paling penting kata dia adalah kesehatan jasmani maupun rohani dari calon pendaki.
"Ada empat tes untuk kesehatan yaitu satu oksigen, tes detak jantung, suhu tubuh, penyakit bawaan," kata Wahju melanjutkan.
Tidak hanya itu, dirinya menegaskan kepada masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan mengingat pandemi Covid-19 masih melanda.
Seluruh persyaratan tersebut kata dia merupakan rekomendasi dasar dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
"Itu sudah direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Cianjur yang perlu dipersiapkan oleh pendaki," tuturnya.
Guna menghindari adanya penyebaran virus di jalur dan area TNGGP, untuk para pendaki yang mengalami batuk akan dipersilakan untuk kembali pulang.
Tidak hanya itu, peraturan tersebut kata Wahju juga berlaku untuk calon pendaki yang memiliki suhu tubuh lebih dari 38 derajat Celsius.
"Rapid tidak ada, tetapi tes kesehatan itu tadi. Kalau menunjukan tanda-tanda batuk, demam di atas 38 derajat Celsius kita tidak perkenankan untuk mendaki," tukasnya.
Baca juga: 5 Tempat Kuliner di Gunungkidul, Termasuk Lesehan Pari Gogo yang Sajikan Belalang Goreng
Baca juga: 34 Fakta Titanic, Satu-satunya Kapal yang Ditenggelamkan oleh Gunung Es
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Asyiknya Camping di Pantai Widodaren Gunungkidul, Pasir Putihnya Terlihat Menawan
Baca juga: Tarif Menginap dan Glamping di Chevilly Resort & Camp 2021, Resor di Bogor dengan Lanskap Pegunungan
Baca juga: Gagal Mendaki pada 2019 dan 2020, Ini Cara Reschedule Online Pendakian Gunung Semeru
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Batasi Jumlah Pengunjung, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Buka Layanan Virtual Tour".
Baca tanpa iklan