Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengenal Wellness Tourism, Tren Pariwisata yang Berkembang di Masa Pandemi COVID-19

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi wisatawan sedang yoga

TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi COVID-19 memang memberikan dampak besar bagi industri pariwisata.

Adanya pandemi COVID-19 juga mengubah perilaku penggerak pariwisata yang kini semakin peduli dengan kesehatan, kebersihan, hingga kebugaran tubuh.

Sejalan dengan hal tersebut, kini ada tren pariwisata yang berkembang di masa pandemi COVID-19 yaitu "Wellness Tourism".

Pertanyaannya, apa itu wellness tourism?

Pada dasarnya wellness tourism merupakan wisata minat khusus yang bertujuan menjaga kebugaran tubuh wisatawan.

Kegiatan yang biasanya dilakukan dalam wellness tourism adalah yoga, meditasi, juga perawatan spa tradisional.

Baca juga: Bukan Lagi Amsterdam, Inikah yang Bakal Jadi Kiblat Pariwisata Ganja di Eropa?

Ilustrasi wisatawan sedang yoga (anandamarga.org.sg)

Saat ini wellness tourism telah berkembang menjadi tren, dan memiliki segmen pasar yang tidak sedikit.

Bahkan wisatawan yang melakukan kegiatan wellness tourism juga memiliki tingkat pengeluaran lebih tinggi, dibanding wisatawan umum.

Menurut laporan terakhir Global Wellness Economy Monitor tahun 2018, pada 2017 dampak perekonomian dari wellness tourism di seluruh dunia menembus angka US$ 639,4 miliar atau meningkat sebesar 6,5 persen dibanding tahun 2015.

Pada tahun yang sama terdapat 830 juta perjalanan untuk wellness tourism, atau mengalami kenaikan sebanyak 139 juta dibandingkan tahun 2015.

Untuk kawasan Asia-Pasifik sendiri, ada sekira 238 juta perjalanan wellness dengan total pengeluaran sebesar US$ 136,7 miliar.

#DiIndonesiaAja ada banyak pilihan untuk melakukan aktivitas wellness tourism.

Salah satu destinasi wellness tourism di Indonesia yang sudah mendunia adalah Bali.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan saat ini Bali sedang disiapkan untuk menyambut kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ketika penerbangan internasional kembali dibuka.

"Kita berharap ekonomi Bali dapat kembali bangkit seiring upaya menekan penularan COVID-19," kata Sandiaga, akhir Maret 2021.

Bali diperhitungkan sebagai destinasi wellness yang disegani di dunia, karena para pelaku wellness tourism di Pulau Dewata juga melibatkan unsur pelestarian budaya dalam pengembangannya.

Beberapa destinasi andalan di Bali untuk melakukan beragam aktivitas wellness tourism adalah Ubud, Karanganyar, Kintamani, Sanur, hingga Canggu.

Tak heran jika pada 2009, Bali menyabet gelar World‟s Best Spa Destination.

Penghargaan ini diberikan oleh Berlin-based fitness magazine Senses pada acara tahunan International Tourism Bourse (ITB) Berlin.

Selain menjaga kebugaran lewat beragam aktivitas wellness tourism, kita juga tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Karena salah satu kunci kesehatan dan kebugaran di masa pandemi adalah disiplin menerapkan 3M. (*/adv/rls)

Baca juga: Debut Pesawat Virgin Galactic Terbaru, Diproyeksikan untuk Pariwisata Luar Angkasa

Baca juga: Inilah 4 Tren Pariwisata yang Dilakukan Traveler Milenial Selama Pandemi Covid-19

Baca juga: Sambut Musim Panas, Yunani Berencana Buka Kembali Pariwisata pada Mei 2021

Baca juga: Jadi Langkah Pemulihan Pariwisata Hong Kong, Apa Itu Hong Kong Super Fans?

Baca juga: Dongkrak Pariwisata, Pemkab Belitung Agendakan 3 Sport Tourism Tahun ini

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul "Jaga Kebugaran Sambil Berwisata? Wellness Tourism Solusinya!".