TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah Meksiko memutuskan untuk menutup salah satu situs arkeologi paling populer di Meksiko selama liburan Paskah.
Hal ini dikarenakan karena adanya banyak turis yang tidak menggunakan masker saat ebrkunjung ke Meksiko.
Dilansir dari laman Foxnews.com (2/3/2021), Situs reruntuhan Chichen Itza Maya di Semenanjung Yucatan tidak jauh dari hot spot populer seperti Cancun, Tulum dan Cozumel di negara bagian Quintana Roo dijadwalkan ditutup mulai 1 April hungga 4 April untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.
Baca juga: Viral di Medsos, Warga Halmahera Utara Temukan Benda Mirip Peluru Besar Diduga Bom Sisa Perang Dunia
Associated Press melaporkan bahwa penutupan yang diantisipasi terjadi karena lebih banyak wisatawan yang mendarat untuk liburan musim semi.
Para pejabat mengatakan mereka melihat ratusan orang berjalan-jalan tanpa masker hanya satu bulan setelah sejumlah resor Meksiko melonggarkan pembatasan kapasitas.
"Sangat disayangkan melihat betapa tidak disiplinnya hal ini," kata Lucio Hernández Gutiérrez, penjabat kepala polisi di Quintana Roo, menurut AP.
"Sangat memalukan bahwa kita harus sampai pada titik ini, meminta orang untuk memakai masker, padahal kita harus sadar akan risiko yang kita hadapi," lanjutnya.
Kuil Chichen Itza yang dibangun oleh suku Maya adalah situs arkeologi kedua yang paling sering dikunjungi di Meksiko dengan 1,8 juta orang berkunjung per tahun.
Objek wisata ditutup untuk wisatawan pada awal pandemi pada tahun 2020 untuk mencegah penyebaran virus dan dibuka kembali dengan batasan kapasitas dan batasan kesehatan, seperti persyaratan masker wajah dan pemeriksaan suhu, pada bulan September 2020 lalu.
Menjelang liburan musim semi, Cancun, Playa del Carmen, dan Tulum menaikkan batas kapasitas dari 30% menjadi 60% di hotel, restoran, dan pantai, pejabat pemerintah Quintana Roo mengumumkan di Twitter bulan lalu.
TONTON JUGA :
Fakta Unik Chichen Itza, Reruntuhan Misterius Peradaban Suku Maya di Meksiko
Suku Maya telah lama membangkitkan rasa ingin tahu para peneliti dan orang-orang di dunia karena banyaknya misteri yang menyelimuti peradaban pra-Hispanik tersebut.
Chichén Itzá (pengucapan: /tʃiːˈtʃɛn iːˈtsɑː/) merupakan suatu Situs Peradaban suku Maya di Meksiko pada abad 800 SM.
Menurut buku budaya suku Maya dari Chilam Balam, Chichén Itzá dibangun antara tahun 502-522 Masehi.
Suku Maya hanya menempatinya selama 200 tahun, kemudian mereka berpindah ke daerah pantai di Campeche.
Namun versi lain mengatakan, Chichen Itza dibangun sekitar 800 tahun sebelum masehi.
Wilayah Itza sendiri merupkan titik sentral dimana kompleks bangunan lainnya juga berdiri seperti Piramida Kukulcan, Candi Chac Mool, dan bangunan Seribu Tiang.
Piramida Kukulcan yang populer juga berada di kompleks situs bersejarah tersebut.
Piramida Kukulcan memang dipercaya sebagai pusat kegiatan politik dan ekonomi peradaban bangsa Maya yang terletak di Semenanjung Yucatan (kini wilayah Meksiko).
Hubungan antara Maya dan spiritualitas, air dan gagasan mereka tentang dunia bawah, telah mengilhami banyak legenda yang ingin diselidiki oleh para arkeolog.
Beberapa telah terbukti benar dan memberi jalan untuk pemahaman yang lebih dalam tentang budaya yang kaya ini.
Kuil Kukulcan, juga dikenal sebagai El Castillo.
Kuil ini banyak difavoritkan sebagai perjalanan dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru pada tahun 2007.
Namun, saat berada di tempat tersebut, kompleks peninggalan kota Chichén Itzá secara keseluruhan melebihi harapan para wisatawan.
Baca juga: Viral, Cahaya Misterius Keluar dari Lubang Bak Mandi Kamar Hotel Tempat Wanita Ini Menginap
Baca juga: Viral di Medsos, Terekam Google Maps Street View Zat Berwarna Ungu di Jalanan Menghebohkan Warganet
Baca juga: Wanita Ini Ceritakan Pengalaman Tinggal di Antartika Selama 8 Bulan, Tonton Video Viralnya
Baca juga: Pemilik Restoran Ini Viral usai Balas Kritikan Negatif Sejumlah Pembeli, Sebut Pelanggannya Bodoh
Baca juga: Viral di Medsos, Seorang Pria Terjatuh dari Sepedanya di Tengah Lalu Lintas
(TribunTravel.com/ Septi Nandiastuti)
Berita lain soal dampak Covid-19 di sini