TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagian besar pelancong mengemas barang bawaanya ke dalam tas jinjing yang bisa dimasukkan ke dalam bagasi kabin.
Namun, tas jinjing hadir dengan banyak batasan akhir-akhir ini, baik mengenai isi maupun ukurannya.
Aturan-aturan ini dapat membuat traveler sedikit kesulitan dalam mengemas barang bawaan.
Baca juga: Jangan Asal Beli! Tips Cerdas Memilih Koper, Sesuaikan dengan Jenis Bawaan
Dilansir dari Express.co.uk, Selasa (30/3/2021), dua pakar perjalanan Travis dan Heather Sherry berbagi cara terbaik agar bisa menghemat ruang di tas jinjing.
Mereka menjelaskan bahwa sepatu menjadi masalah terbesar dalam hal mengemas di dalam tas jinjing.
Sepatu seringkali memerlukan banyak ruang dalam tas jinjing dan para pelancong sebenarnya tidak membutuhkan sepatu sebanyak yang mereka pikirkan saat bepergian.
"Terlalu banyak (membawa) sepatu adalah hal yang salah dalam mengemas barang bawaan. Sepatu menjadi penyebab terbesar dan menghabiskan ruang," kata Sherry.
"Jadi pakai sepatumu yang paling besar saat di pesawat, lalu bawa satu (atau paling banyak dua) pasang sepatu yang bagus dan serbaguna," imbuhnya.
Pakar perjalanan ini juga menyarankan agar tidak membawa barang apa pun yang sebenarnya tidak terpakai saat di rumah.
Sedangkan para pelancong sering kali meyakinkan diri sendiri bahwa "momen liburan adalah waktu yang tepat untuk memamerkan barang-barang yang jarang dipakai saat di rumah", tapi itu adalah pikiran yang salah.
"Begitu banyak orang mengemas barang untuk dibawa bepergian, termasuk barang yang tidak pernah mereka pakai di rumah," kata Trav dan Heather.
"Jadi tinggalkan blazer atau pakaian formal (itu merupakan rencana buruk), kamu dapat membeli sesuatu di tempat tujuan kamu pergi jika kamu benar-benar membutuhkannya (tetapi kebanyakan pelancong malah tidak mau),"lanjutnya.
Mereka juga memperingatkan agar tidak mengemas lebih banyak barang untuk tujuan liburan yang lebih lama.
"Kemaslah barang untuk perjalanan seminggu, bahkan jika kamu perginya selama setahun," ungkap keduanya.
"Kamu dapat mencuci pakaian di mana pun (tujuan wisata) di dunia (meskipun harus mencuci manual dengan tangan)," lanjutnya.
Baca tanpa iklan