Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

TRIBUNTRAVEL UPDATE

TRAVEL UPDATE: Jokowi Resmikan Bandara Buntu Kunik, Diyakini Wisata Toraja Semakin Berkembang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat Wings Air terparkir di Bandara Tana Toraja.

Dikutip dari POS-KUPANG.COM, peresmian itu dilaksanakan secara virtual dari Bandar Udara Toraja di Kabupaten Tanah Toraja Provinsi Sulawesi Selatan sekira pukul 11.25 WITA.

Atas peresmian itu, pemerintah bersama masyarakat Provinsi NTT menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi.

Kepada POS-KUPANG.COM, Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka menyebut Presiden Jokowi menaruh perhatian besar terhadap pembangunan infrastruktur perhubungan di wilayah NTT.

Isyak menjelasakan, sebagai wilayah dengan kategori terluar 3TP atau Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan, Pulau Pantar di Kabupaten Alor mendapatkan akses infrastruktur perhubungan baik laut maupun udara.

Sebelum meresmikan Bandar Udara Pantar, telah selesai dilakukan pembangunan pelabuhan penyeberangan Ferry di Bakalan yang telah diuji sandar pada 5 Maret 2021 lalu.

"Sudah selayaknya kita menghaturkan terima kasih kepada bapak Presiden Jokowi yang sangat menaruh perhatian besar terhadap pembangunan infrastruktur khususnya di bidang transportasi di wilayah NTT," ujar Isyak Nuka, Kamis (18/3/2021).

Dengan adanya peresmian Bandara Pantar di Kabir Kabupaten Alor, oleh Presiden Jokowi, terang Isyak, tentu memberikan kegembiraan kepada seluruh masyarakat di NTT khususnya di Pulau Pantar Kabupaten Alor yang nantinya memiliki alternatif pilihan untuk keluar atau masuk ke Pulau Pantar untuk berbagai keperluan baik bisnis ekonomi, perdagangan, pariwisata maupun sosial budaya.

Isyak menjelaskan, dengan jumlah 15 buah bandara - setelah diresmikan Bandara Pantar, maka akan membuka ruang lebih luas untuk adanya lintasan penerbangan baru yang akan memberi konektivitas udara di berbagai wilayah kepulauan NTT.

Bandar Udara Pantar dibangun dengan panjang landasan 900 meter lebar 30 meter dan dapat didarati pesawat jenis Grand Caravan/DHC-6 seperti yang dimiliki Dimonim Air maupun Susi Air.

Selain itu bandara ini memiliki terminal penumpang dengan luas 800 meter persegi yang berkapasitas 36.000 penumpang per tahun.

Pembangunan bandara dimulai 2014 dan diselesaikan 2019 dengan total biaya Rp 103.919.620.000 atau Rp 104 miliar.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Pilihan Transportasi Menuju Pantai Sadranan dari Bandara Adisutjipto Jogja

Baca juga: Rusak Akibat Sambaran Petir, Landasan Pacu Bandara Ini Terpaksa Ditutup

Baca juga: Terparkir di Bandara, Pesawat Air France Terkena Aksi Vandalisme Pengunjuk Rasa

Baca juga: Heboh Seekor Kucing Menyusup dan Menyerang Pilot, Penerbangan Dialihkan Kembali ke Bandara

Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Perpendek Jam Operasional, Penumpang Diimbau Cek Jadwal Pesawat

(TribunTravel.com/Mym)