Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Akibat Turbulensi, Seorang Pramugari American Airlines Mengalami Cedera Serius

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi maskapai American Airlines yang mengudara

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pramugari American Airlines dilaporkan mengalami cedera serius akibat turbulensi dalam penerbangan belum lama ini.

Turbulensi yang kuat tersebut terjadi saat pesawat American Airlines hendak melakukan pendaratan di Dallas pada Senin (15/3/2021).

Data dari RadarBox.com menunjukkan bahwa penerbangan berangkat dari Cancun, Meksiko pada pukul 12.23 waktu setempat, beberapa menit lebih lambat dari jadwal keberangkatannya.

Pesawat dengan cepat mencapai ketinggian jelajah 38.000 kaki dan memulai perjalanan sekira dua setengah jam ke Dallas.

Data menunjukkan bahwa pada pukul 13.27 waktu setempat, pesawat sedikit menambah kecepatannya dan meningkatkan ketinggian menjadi 40.000 kaki.

Penerbangan dilanjutkan di jalur lurus ke Dallas dan mendarat dengan selamat pada 14.57 UTC.

Baca juga: Mengapa Pramugari Bisa Tahu Penumpang yang Tidak Matikan Ponsel di Pesawat? Berikut Jawabannya

Ilustrasi - pramugari American Airlines dilaporkan mengalami cedera serius akibat turbulensi. (pexels.com/Kelly Lacy)

"Penerbangan American Airlines 1601 dari Cancun ke Dallas-Fort Worth (DFW) mengalami turbulensi hebat saat mendekati DFW pada 15 Maret 2021," kata juru bicara American Airlines.

"Boeing 777-200 mendarat tanpa insiden dan dengan selamat meluncur ke gerbang. Seorang pramugari diangkut ke rumah sakit setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut," ungkapnya.

Pramugari Mengalami Cedera

Melansir laman Simple Flying, Cedera serius yang dialami pamugari American Airlines membuat insiden tersebut telah diklasifikasikan sebagai 'kecelakaan' oleh FAA.

Meskipun turbulensi biasanya tidak menyebabkan kerusakan struktural yang parah pada pesawat, hal itu dapat berdampak pada kerusakan di dalam kabin.

Jika awak pesawat atau penumpang tidak mengenakan sabuk pengaman saat penerbangan mengalami turbulensi, risiko cedera bisa sangat tinggi.

Awak kabin juga berisiko lebih tinggi mengalami cedera akibat turbulensi karena mereka biasanya sedang bekerja di sekitar kabin.

Bergantung pada kategori tingkat keparahan turbulensi, dampaknya cenderung lebih tinggi pada orang-orang yang berada di dalam kabin.

Sementara pilot dapat memprediksi beberapa turbulensi, yang lain bisa sangat parah dan sulit ditebak.

Halaman
12