Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Waduk Cengklik, Lokasi Wisata Cantik untuk Pemburu Senja dan Fotografer

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Senja di Waduk Cengklik

TRIBUNTRAVEL.COM - Seulas warna jingga tampak di langit Karanganyar yang cerah tak berawan mengiringi beberapa orang yang berlalu-lalang dan melakukan aktivitasnya.

Beberapa di antara mereka ada yang tengah jogging sore, memancing, menyuapi anaknya sembari memandangi danau, maupun melepas bebek peliharaannya di tepi karamba Waduk Cengklik.

Waduk Cengklik yang terletak di Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah itu memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Kota Solo, Karanganyar dan sekitarnya.

Hal itu karena lokasi wisata yang berjarak sekira 4 kilometer dari Bandara Adi Soemarmo tersebut memiliki pemandangan bendungan yang cantik dan asri terutama pada saat sore hari.

Hanya dengan membayar biaya parkir sebesar Rp 2.000, kamu sudah bisa menikmati pemandangan sunset atau terbenamnya matahari dengan jelas.

Untuk sampai ke Waduk Cengklik, kamu bisa menggunakan sepeda motor atau mobil mengingat belum ada transportasi umum yang melewatinya.

Kumpulan bebek di Waduk Cengklik (TribunTravel/Arimbi Haryas Prabawanti)

Seorang pengelola parkir sekaligus warga setempat, Bambang mengatakan, dalam sehari jika cuaca cerah, pengunjung yang datang bisa 70 hingga 100 orang per harinya.

"Mulai ramai kira-kira jam 15.30 sampai 17.30 Waktu Indonesia Barat (WIB), banyak juga fotografer yang datang khusus untuk memotret matahari terbenam," papar Bambang yang sehari-hari tinggal di Colomadu.

Tak hanya itu, menurut Bambang, pemandangan sunset di Waduk Cengklik juga lebih indah karena pengunjung bisa melihat siluet Gunung Merapi, Merbabu dan Telomoyo dengan jelas jika cuaca cerah.

Sementara itu, seorang fotografer yang tengah memotret di Waduk Cengklik, Nanda mengatakan, banyak objek yang bisa ia dapatkan ketika memotret di lokasi tersebut.

"Kapal-kapal yang bersandar, human interest dari nelayan yang sedang menebar jala, dan anak-anak kecil yang bermain jadi daya tarik untuk hunting foto di Waduk Cengklik," jelas Nanda.

Bukan cuma berkeliling di tepian waduk saja, Nanda menuturkan, jika tidak hujan dan air tidak sedang penuh, para fotografer juga bisa mengambil gambar dari tengah Waduk Cengklik.

"Biasanya ada nelayan atau warga setempat yang menawarkan jasa sewa kapal kecil, sekitar Rp 30.000, sudah bisa naik sambil motret," kata Nanda.

Nanda yang sudah tiga kali berburu sunset di Waduk Cengklik mengaku, jam yang paling direkomendasikan untuk memotret adalah 17.00-17.25 WIB.

"Kalau sebelum itu, mataharinya belum nampak, kalau sesudah jam tersebut, langitnya sudah terlalu gelap, jadi harus pas," imbuhnya.

Halaman
12