Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ramadan 2021

7 Tradisi Unik Menyambut Bulan Ramadan di Indonesia, Ada Dugderan hingga Pacu Jalur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah peserta Pacu Jalur 2016 melakukan sesi latihan pagi sebelum dibuka secara resmi di Tepian Narosa, Taluk Kuantan, Kuantan Singingi, Kamis (25/8/2016). Sebanyak 198 jalur akan saling berlomba menjadi yang terbaik dalam even yang menjadi agenda pariwisata tahunan tersebut.

TRIBUNTRAVEL.COM - Dalam rangka menyambut bulan Ramadhan, sejumlah wilayah di Indonesia menggelar berbagai tradisi.

Tradisi-tradisi tersebut umumnya berlansgung secara turun-temurun sejak puluhan tahun silam.

Masing-masing tradisi memiliki keunikan dan makna tersendiri bagi masyarakat setempat.

Dirangkum TribunTravel dari berbagai sumber, berikut ini 7 tradisi menyambut bulan Ramadan yang digelar di berbagai wilayah Indonesia.

Baca juga: Sejarah dan Asal-Usul Nagabuburit yang jadi Tradisi Masyarakat Indonesia Selama Bulan Ramadan

1. Dugderan

Kereta Kencana yang dinaiki Plt Walikota Semarang, Hendar Prihadi (Hendi) berperan sebagai Raden Mas Aryo Purboningrat diarak dari depan Balaikota Semarang, jalan Pemuda menuju masjid Agung Semarang (Masjid Kauman), Kota Semarang, Jateng, Senin (8/7/2013). (Tribun Jogja/Wahyu Sulistiyawan)

Tradisi dugderan digelar di Semarang dengan menabuh bedug dan membunyikan meriam.

Dugderan dulunya dilakukan untuk penentuan dan pengumuman awal puasa di bulan Ramadan.

Namun, kini dugderan sudah menjadi semacam pesta rakyat yang diisi dengan berbagai oertunjukan tari, arak-arakan, dan penabuhan bedug.

2. Megibung

Tradisi megibung saat bulan Ramadan di Kepaon, Denpasar. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Meski mayoritas maskayaratnya beragama Hindu, namun ternyata Bali juga memiliki tradisi unik menjelang bulan Ramadan.

Masyarakat muslim di Karangasem, Bali biasanya menyambut bulan Ramadan dengan menggelar tradisi megibung.

Megibung merupakan tradisi makan bersama dalam satu jamuan yang diselingi dengan obrolan ringan.

3. Mungguhan

Tradisi mungguhan merupakan tradisi tahunan menjelang bulan Ramadan yang berlangsung di tanah Sunda.

Masayarakat Sunda di Jawa Barat biasanya memanfaatkan momen seminggu sebelum bulan Ramadan untuk berkumpul dengan keluarga, teman, ataupun rekan kerja.

Halaman
123