TRIBUNTRAVEL.COM - Wisatawan yang berkunjung ke Thailand saat ini harus menghabiskan masa karantina Covid-19 selama 14 hari.
Namun, Thailand menawarkan cara yang lebih menarik untuk karantina, yakni berada di kapal pesiar atau yacht.
Dilansir dari laman Lonelyplanet.com, wisatawan yang memilih untuk memanfaatkan opsi ini harus menunjukkan bukti tes PCR negatif dan kesehatan serta lokasinya dipantau.
Sebagai kelanjutan dari skema percontohan yang awalnya diumumkan pada November, sekira 100 yacht kini diharapkan ikut serta dalam program tersebut yang saat ini sedang berlangsung di Phuket.
Wisatawan diharuskan memakai gelang pintar yang memantau lokasi dan tanda-tanda dari kondisi tubuh mereka, termasuk suhu dan tekanan darah.
Baca juga: Pesawat Kargo Terbesar di Dunia Mendarat di Bandara YIA Kulon Progo, Kapasitas Muatan hingga 150 Ton
Jam tangan ini dapat mengirimkan informasi di laut, dalam radius 10 km.
Badan Promosi Ekonomi Digital (Depa) sedang mengerjakan program tersebut dengan operator seluler Advanced Info Service yang merupakan operator pariwisata di Phuket dan perusahaan rintisan teknologi lokal.
Anggota Royal Thai Navy akan memantau dan melacak kapal ketika wisatawan menyelesaikan karantina 14 hari.
Mereka akan diizinkan untuk berlabuh di dermaga di Phuket dan memasuki pulau.
Thailand sangat bergantung pada pariwisata dan Phuket kehilangan pendapatan lebih dari 320 miliar pada tahun 2020 karena pandemi.
Keadaan ini karena wisatawan tidak diizinkan masuk ke pulau untuk mencegah penyebaran virus.
Thailand berharap inisiatif itu akan membantu mendatangkan pendapatan dengan membuka perlahan oktober lalu.
Thailand telah meluncurkan karantina golf, di mana para wisatawan tinggal di resor golf selama masa karantina.
Mereka harus tinggal di kamar selama tiga hari pertama dan kemudian menjalani tes COVID-19.
Jika hasil tes negatif, pegolf kemudian bebas bermain golf dengan kelompok mereka dan menggunakan fasilitas resor.
Baca tanpa iklan