Pangeran Sultan saat itu tetap berpuasa setelah sahur dan salat subuh.
Padahal sebelumnya, Pangeran Sultan telah dinasehati oleh Imam Agung Arab Saudi Saudi Syekh Abdulaziz Bin Baz bahwa ia dibebaskan dari puasa Ramadan untuk sementara.
Namun sekembalinya dari luar angkasa dia harus mengganti hari-hari ketika dia melewatkan puasa, seperti dilaporkan Saudi Gazette.
Lalu kapan Pangeran Sultan berbuka puasa, sementara waktu di luar angkasa berbeda dengan Bumi?
Sebelum berangkat, Pangeran Sultan telah meminta saran pada Sheikh Abdulaziz Bin Baz.
"Ia mengatakan kepada saya bahwa saya bisa berbuka puasa berdasarkan waktu tempat di Bumi dari tempat saya memulai puasa," katanya.
"Kami berangkat dari Florida," tambahnya.
Pangeran Sultan mengikuti waktu Florida untuk ibadah salat, berbuka, dan sahur.
Dilaporkan Saudi Gazette, pada hari pertama misi ke ruang angkasa, sekitar 387 kilometer ke angkasa, Pangeran Sultan merasa kelelahan karena kurang tidur, perubahan gravitasi, dan penurunan kadar cairan tubuh.
Namun dia tidak menyerah dan tetap melanjutkan puasanya sampai waktu berbuka tiba.
Untuk berwudhu, Pangeran Sultan menggunakan serbet yang dibasahi.
Sementara saat salat, Pangeran Sultan mengikatkan kakinya pada pengikat khusus agar bisa berdiri kokoh.
Namun ia mengaku kesulitan saat sujud karena tidak ada gravitasi.
"Tetapi sujud penuh tidak mungkin, hanya sebagian yang mungkin. Pada suasana seperti ini, sujud menyebabkan pusing," ujar Pangeran Sultan.
Kepada Arab News, Pangeran Sultan mengaku telah mengkhatamkan bacaan Al-Quran selama enam hari perjalanannya di luar angkasa.
Baca tanpa iklan