Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rekomendasi Kuliner

Mengenal Sate Bandeng, Kuliner Khas Kesultanan di Banten yang Cocok untuk Makan Siang

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kuliner Sate Bandeng khas Serang, Banten, Jawa Barat.

TRIBUNTRAVEL.COM - Ikan bandeng yang kaya duri dan tulang halus membuat sebagian orang mungkin tidak terlalu menyukainya.

Tapi bagaimana dengan bandeng yang disajikan tanpa tulang dan duri?

Kamu yang tertarik mencicipi olahan ikan bandeng tanpa tulang dan duri wajib mencoba sate bandeng.

Sate bandeng merupakan satu di antara resep nusantara yang bermula dari Kesultanan Banten.

Konon pada abad ke 16, sate bandeng adalah racikan juru masa kerajaan yang disuguhkan sebagai menu di Kesultanan Banten.

Baca juga: 6 Kuliner Enak di Sepanjang Jalur Pantura untuk Menu Buka Puasa

Ilustrasi kuliner Sate Bandeng khas Serang, Banten, Jawa Barat. (Instagram.com/ @qurotulaini2510)

Dalam proses memasaknya, juru masak ingin meracik ikan bandeng dengan menghilangkan duri-duri kecil yang ada dalam daging bandeng.

Lalu sang juru masak berusaha memukul-mukul daging bandeng segar untuk mengambil duri kecil di dalamnya.

Setelah ia memulai memilah duri untuk dibuang, daging bandeng justru hancur karena dipukul-pukul tadi.

Tak kehabisan akal, sang juru masak lalu mencampurkan santan dan bumbu rempah ke daging bandeng yang telah bersih dari duri.

Ia kemudian memasukkan kembali daging bandeng dalam kulit dan kerangka ikan.

Kulit ikan bandeng yang tebal membuat ikan terlihat seperti utuh kembali setelah diisi dengan daging yang sudah bercampur bumbu tadi.

Nah setelah itu, ia memasaknya dengan cara dibakar.

Dalam perkembangannya, sate bandeng tidak hanya tampil biasa alias original.

Mulanya, resep asli dari juru masak Kesultanan Banten hanya menggunakan garam, bawang merah, gula merah, dan santan saja.

Akan tetapi, seiring perkembangan, ada penambahan bumbu seperti ketumbar dan cabai.

Halaman
123