Agensi pemerintahan bisa menggunakan stasiun tersebut sebagai tempat modul sains mereka sendiri.
Bisa juga sebagai pusat pelatihan bagi astronot yang bersiap ingin pergi ke Mars.
Gagasan stasiun ruang angkasa yang mengorbit dan dibangun di sekitar roda melingkar yang terpusat, telah ada sejak masa-masa awal perjalanan ruang angkasa.
Sebuah gagasan yang dicetuskan Wernher von Braun.
Ia adalah salah satu arsitek untuk program NASA Apollo.
Pada tahun 1950-an, ia mengajukan sebuah proyek berupa habitat berbentuk roda yang berputar untuk menghasilkan gravitasi buatan.
Konsep yang digunakan untuk Voyager ini adalah ide yang mirip, tapi diterapkan dalam skala lebih besar.
Konsep ini pertama muncul sekitar tahun 2012 bersamaan dengan peluncuran Gateway Foundation.
Kemudian OAC didirikan oleh Gateway Foundation untuk merealisasikan adanya stasiun yang mengorbit. OAC didirikan tahun 2018 dengan tujuan bisa beroperasi pada 2027.
Sejauh ini, Voyager akan jadi obyek terbesar di ruang angkasa yang pernah dibuat manusia.
Harga rata-rata peluncuran materi ke ruang angkasa adalah sekitar 8.000 dollar AS per kilogram (kg).
Namun Falcon9 yang bisa digunakan berhasil menurunkan harganya menjadi 2.000 dolar Amerika per kg.
Sementara SpaceX memprediksikan Starship akan menurunkan harganya menjadi hanya beberapa ratus dollar AS saja.
Starship dan pesawat ruang angkasa masa depan yang bisa mempergunakan kembali peralatan secara keseluruhan akan membuat stasiun ruang angkasa ini makin terjangkau.
Pasalnya, hal itu akan memungkinkan transportasi yang reguler antara bumi dan Voyager.