Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Unik! Maskapai Ini Sulap Suku Cadang Pesawat Lama Jadi Karya Seni Ramah Lingkungan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Azza Al Qubaisi seorang seniman asal Abu Dhabi bersama karya seninya yang terbuat dari suku cadang lama maskapai Etihad Airways.

TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai penerbangan Etihad Airways, menyulap suku cadang lamanya jadi sebuah karya seni.

Alih-alih membuang suku cadang pesawat lama, Etihad Airways justru mengubahnya menjadi sebuah karya yang indah.

Dilansir TribunTravel dari Foxnews.com maskapai penerbangan nasional Uni Emirat Arab tersebut, bekerja sama dengan seniman lokal.

Seniman lokal inilah yang kemudian mengubah berbagai bagian interior lama peswat menjadi karya seni dan dipamerkan di kantor pusat maskapai.

Adapun suku cadang lama yang digunakan muai dari gulungan karpet, kain usang, peralatan darurat, dinding samping, jendela serta kursi dari kelas ekonomi dan bisnis untuk instalasi.

Azza Al Qubaisi seorang seniman asal Abu Dhabi bersama karya seninya yang terbuat dari suku cadang lama maskapai Etihad Airways. (Etihad Airways via Fox News)

Proyek besar ini mereka namai sebagai "an environmentally friendly alternative of dealing with waste".

Atau sebuah cara alternatif ramah lingkungan dalam menangani limbah.

Baca juga: Lukisan Senilai Rp 4,8 Miliar Berhasil Diselamatkan dari Tempat Sampah Bandara di Jerman

Hal ini sengaja dilakukan pihak Etihad Airways lantaran inging memanfaatkan suku cadang lama dibanding harus mengirimkan ke tempat pembuangan sampah.

"Bagian akhir masa pakai yang akan dibuang ke TPA telah diubah fungsinya menjadi instalasi seni yang indah oleh seniman terampil yang menggunakan sisa pesawat langka dan tidak diinginkan," kata Terry Daly, direktur eksekutif Guest Experience and Brand & Marketing Etihad Airways dalam siaran persnya.

TONTON JUGA:

"Dengan berkolaborasi dengan seniman dari komunitas lokal, tujuan kami tidak hanya menampilkan bakat di daerah, tetapi untuk lebih mendorong inovasi berkelanjutan yang baik untuk lingkungan," tambah Daly.

Satu seniman dalam proyek ini ada Azza Al Qubaisi, seorang pematung kelahiran Abu Dhabi.

Ia menciptakan sebuah karya geometris yang terbuat dari rel pemasangan di lantai tempat duduk.

"Setelah mendekonstruksi beberapa kursi, saya memiliki apresiasi yang lebih besar untuk ergonomi dan teknologi yang ada di dalamnya ada ratusan bagian," katanya.

"Saya sudah mengerjakan karya seni kedua. psrosesnya sangat melelehkan seperti mencetak bahan bekas yang tidak terpakai untuk instalasi pertama saya. Saya sudah tidak sabar untuk membagikannya kepada dunia," ujarnya lagi.

Halaman
12