Fenomena itu diketahui membuat heboh warga sekitar. Tak sedikit dari mereka datang ke lokasi untuk melihat ikan paus tersebut.
Fenomena langka
Kepala Bidang Konservasi Sumberdaya Alam BKSDA Wilayah II Jawa Timur, RM Wiwied Widodo mengaku masih melakukan penyelidikan terkait kejadian itu.
Namun demikian, ia mengatakan terdamparnya satu koloni ikan paus di pantai tersebut merupakan fenomena langka.
Terlebih lagi, ikan paus merupakan mamalia laut yang diketahui memiliki sonar atau navigasi.
"Ini fenomena langka, biasanya yang terdampar di pantai hanya beberapa ekor, tapi ini sampai puluhan atau satu koloni. Kami sedang selidiki penyebabnya," katanya.
Ada beragam kemungkinan
Untuk melakukan penyelidikan terkait fenomena itu, BKSDA diberikan waktu tiga hari.
"Kami diberi waktu 3 hari untuk menjelaskan penyebabnya. Mohon ditunggu," ucap Widodo.
Saat ini, pihaknya mengaku sudah mengambil sampel pada paus yang terdampar itu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Karena peristiwa itu merupakan fenomena langka, Widodo mengaku ada beragam kemungkinan penyebabnya.
"Penyebabnya bisa beragam, dari gangguan sonar yang bisa berasal dari gangguan alam seperti gempa atau patahan bumi, atau bahkan mereka hanya mencari makan," terang dia.
Baca juga: Mantan Pramugari ini Ungkap Trik Khusus Menyelinap Agar Tidak Diganggu Para Penumpang
Baca juga: 10 Hal yang Tidak Disukai Pramugari terhadap Penumpang Pesawat, Termasuk Tidak Mengatakan Halo
Baca juga: 8 Tips Aman Belanja Online Agar Tidak Tertipu, Jangan Lupa Periksa Ulasan Produk
Baca juga: Rekomendasi 5 Hotel Murah di Makassar Dekat Pantai Losari, Harga Mulai Rp 100 Ribuan
Baca juga: Jangan Nekat Serobot Antrean, Ini 5 Etika yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Liburan ke Jepang
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta 52 Ikan Paus Terdampar di Madura, 49 Ekor Mati, BKSDA Sebut Fenomena Langka"
Baca tanpa iklan