Sehingga tidak heran jika wedang ronde legendaris Mbah Payem menjadi favorit mantan Presinden RI, Soeharto.
Saat Soeharto masih menjabat, Mbah PAyem kerap diundang ke Istana Negara Gedung Agung Yogyakarta oleh ajudannya.
Mbah Payem selalu diminta untuk membuat wedang ronde untuk setiap acara yang diselenggarakan di istana.
Istimewanya Wedang Ronde Mbah Payem
Berbicara soal rasa wedang ronde Mbah Payem yang legendaris memang sudah tidak perlu diragukan lagi.
Hal ini dibuktikan dengan eksistensinya yang sudah ada sejak puluhan tahunlalu namun masih bertahan hingga sekarag.
Wedang ronde Mbah Payem ini bisa kamu dapatkan mulai pukul 19.30 WIB.
Namun, ada hal unik yang biasa dilakukan Mbah Payem sebelum berjualan, yaitu membuat sajian rondenya setiap pukul 17.00 WIB.
Kemudian setelah proses tersebut selesai, dari Kelurahan Kadipaten ia mulai mendorong gerobaknya sendiri untuk berjualan di Jl Kauman, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Jogja.
Untuk menikmati semangkuk wedang ronde buatan tangan Mbah Payem ini kamu bisa duduk di kursi yang sudah disediakan di pinggir jalan.
Menariknya lagi, Mbah Payem masih melayani pelanggannya dengan sangat ramah meski usianya terbilang renta.
Hal ini dapat dilihat dari setiap pelanggan yang berkunjung, beberapa di antaranya pasti akan diajak ngobrol oleh Mbah Payem.
Satu mangkok wedang ronde Mbah Payem berisi dua butir ronde, yang dibuat asli dari beras ketan, kolang kaling berwarna merah muda yang empuk dan kacang yang renyah.
Wedang ronde Mbah Peyem ini juga terkenal dengan rasanya yang pas tidak terlalu manis, dikombinasikan dengan sensasi jahe yang hangat.
Tidak hanya rasanya yang enak dan berbeda dengan lainnya, wedang ronde Mbah Payem ini bahkan bisa kamu dapatkan dengan harga yang sangat murah.