Namun ada satu masalah: Seperti disinggung di atas, pada saat abad ke-18 begitu banyak orang telah dimakamkan di sana sehingga menjadi penuh sesak.
Penduduk terdekat mulai mengeluh tentang aroma kematian yang menyengat yang menyelimuti seluruh kota.
Parahnya saat banjir terjadi Paris, mayat yang terkubur di sana mulai meluap ke tanah.
Selama 1780-an, orang-orang mulai menggali mayat-mayat dari semua kuburan tua dan menguburkannya di tempat yang sekarang kita kenal sebagai Catacombs, dan sisanya adalah sejarah.
Cataphiles membuat komunitas di dalam Catacombs
• 8 Spot Instagramable di Paris, Wajib Dikunjungi Para Pecinta Foto
Cataphiles adalah sekelompok penjelajah kota dengan kecenderungan untuk menghabiskan banyak waktu di kedalaman Catacombs demi kesenangan dan petualangan mereka sendiri.
Walaupun mereka mungkin terdengar seperti kultus zaman modern , mereka sangat menghormati orang mati dan terowongan dan membuat peta sehingga orang tidak tersesat di dalam Catacombs.
Mereka adalah orang dalam, dan informasi tentang cara mendapatkan akses ke Catacombs disimpan dalam kelompok yang terjalin erat.
Cataphiles telah menciptakan dan membangun komunitas mereka sendiri di dalam tambang tua dan terowongan selama bertahun-tahun.
Beberapa seni lukis, ruang perabotan, atau pesta dengan sesama penghuni terowongan, dan beberapa kunjungan sering dilakukan.
Dahulu ada tempat perampokan anggur kuno
• Panduan Liburan Singkat ke Paris Selama 2 Hari Bagi Traveler Pemula
Ternyata selain tulang, pembusukan, dan kematian, ada beberapa anggur bagus yang ditawarkan di kedalaman Catacombs juga.
Setidaknya, itulah yang terjadi pada 2017.
Sekelompok pencuri Prancis mengebor dinding-dinding batu kapur di Catacombs ke dalam lemari besi di dekatnya, yang terletak di bawah sebuah apartemen dan berisi sekitar 300 botol anggur kuno.
Tulang disusun dengan dekoratif