Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

TRIBUNTRAVEL UPDATE

TRAVEL UPDATE: Berwisata Sembari Belajar Sejarah di Taman Mayura Lombok

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bangunan kolam di kompleks Taman Mayura Lombok.

TRIBUNTRAVEL.COM - Taman Mayura menjadi satu destinasi wisata yang bisa kamu kunjungi ketika liburan akhir pekan.

Di Taman ini ada satu kolam besar dengan deretan pohon manggis yang tertata rapi.

Meski berada di jantung kota Mataram, Taman Mayura memiliki suasana yang sejuk dan asri, cocok untuk melepas penat sejenak dari hiruk pikuk rutinitas harian.

Selain menikmati panorama dan suasana asri, kamu juga bisa belajar sejarah di Taman Mayura.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Tawarkan Panorama Menakjubkan, Intip Keindahan Sajuta Janjang di Lereng Singgalang

Menurut laporan wartawan TribunLombok, Sirtupillaili, di setiap sudut taman ada relief yang dibangun sejak Kerajaan Karangasem.

Sejarah Taman Mayura

Taman Mayura merupakan satu di antara taman peninggalan zaman kerajaan yang masih terpelihara dengan baik hingga sekarang.

Tempat ini juga merupakan saksi keberadaan Kerajaan Singasari dan Kerajaan Karangasem Bali di Lombok pada abad ke-19.

Taman ini memiliki luas sekitar 244,60 meter x 138,50 meter.

Nama Taman Mayura berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti Burung Merak.

Taman ini dulunya dibangun oleh Anak Agung Ngurah Karangasem pada 1744 ini awalnya bernama Taman Kalepug yang berati suara jatuhnya air di telaga.

Tapi kemudian diganti namanya menjadi Mayura, karena kala itu banyak ular di kawasan taman ini.

Untuk mengusir ular, didatangkanlah burung Merak dari Palembang untuk memangsanya.

Sejak itulah Taman Kalepug berganti nama menjadi Mayura.

Kini yang tersisa hanyalah relief-relief burung Merak yang semakin menyakinkan bahwa legenda tentang ular dan burung Merak memang ada.

Halaman
12