"Seolah-olah mereka menghilang begitu saja. Mungkin sebagian besar orang bermigrasi, membawa batu mereka, yang menjadi identitas leluhur mereka," kata Pearson kepada BBC.
Masih banyak misteri yang harus dijelajahi terkait Stonehenge, tetapi satu hal yang pasti adalah daya tarik monumen prasejarah ini hingga saat ini sebagai salah satu landmark yang paling banyak dikunjungi di Inggris.
Penemuan arkeologi terbaru dieksplorasi dalam film dokumenter yang disiarkan di BBC pada Jumat (12/2/2021) kemarin.
Ringheiligtum Pömmelte, Stonehenge di Jerman yang Berisi Kuburan Massal Misterius
Ketika senjata dan peralatan perunggu mulai muncul di seluruh Eropa, praktek aneh turut mengikutinya.
Lingkaran batu besar yang sekarang disebut henges mulai muncul di beberapa tempat di dunia.
Sebut saja Inggris, Jerman, Polandia, Israel, dan Suriah.
Tujuan pendirian lingkaran monumental itu masih diperdebatkan sampai sekarang.
Namun ada satu persamaan di antara situs-situs pra sejarah ini.
Dilansir TribunTravel dari laman thevintagenews.com, bukan menjadi rahasia lagi jika Stonehenge, digunakan untuk penguburan.
Penemuan paling baru di Pommelte, Jerman bernama Ringheiligtum Pömmelte, mengandung bukti pengorbanan manusia yang brutal, atau bisa dikatakan kuburan massal yang berisi wanita dan anak-anak.
Para arkeolog telah menemukan kerangka banyak orang yang diikat, dipukuli dan terluka, dan dikubur di samping tulang-belulang binatang, senjata dan barang-barang rumah tangga di bawah batu-batu di Pömmelte yang dijuluki Woodhenge.
Mayat-mayat itu tampaknya telah dibuang atau didorong masuk ke lubang-lubang.
Tak adanya laki-laki dewasa yang menjadi korban semakin menguatkan pendapat arkeolog André Spatzier dari Kantor Negara untuk Pelestarian Monumen Bersejarah di Baden-Württemberg jika jasad-jasad itu dikorbankan.
Meski diakui tidak semua situs Stonehenge di dunia berisi mayat-mayat di bawahnya, tapi kebanyakan dipenuhi sisa-sisa orang yang meninggal karena penyebab alami.