Wendi mengatakan, besar ukuran partikel air atau es yang terkena cahaya matahari akan menghasilkan warna yang beragam.
Akan tetapi jika ukuran tersebut lebih besar dari ukuran gelombang cahaya matahari, maka rainbow tidak akan terjadi.
Adapun pelangi api memiliki sejumlah istilah seperti fire cloud atau cloud rainbow.
Munculnya pelangi api menurutnya tergantung pada arah datangnya cahaya matahari dan lokasi pengamatan.
“Fire rainbow biasa terjadi pada posisi matahari lebih tinggi dari 58 derajat atau setelah jam 10 pagi,” katanya lagi.
Adapun saat fenomena itu terjadi posisi matahari dan interaksinya dengan awan terlihat pada gambar berikut:
Wendi menilai, karena adanya hubungan antara sudut datang cahaya matahari dan sudut pandang maka biasanya peristiwa tersebut tidak bisa dilihat di tempat yang berbeda.
Apakah pelangi api sama dengan pelangi biasa?
Wendi menegaskan, secara teori sebetulnya hal tersebut sama.
“Secara teori sama, pelangi itu terjadi karena ada proses difraksi atau refraksi yang menjadi pembeda adalah struktur awan yang mengandung partikel air atau es,” katanya lagi.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, fenomena pelangi api adalah fenomena biasa dan bukan pertanda tertentu.
“Itu biasa. Hanya proses interaksi antara cahaya matahari dan partikel di atmosfer,” terangnya.
Baca juga: Fakta Unik Hujan yang Selalu Turun saat Imlek Berikut Penjelasan Ilmiahnya
Baca juga: Jam Buka Flora Wisata San Terra Terbaru 2021 Buat Liburan Akhir Pekan
Baca juga: 6 Spot Instagramable di Flora Wisata San Terra Malang Buat Rayakan Valentine Bersama Pasangan
Baca juga: 7 Kado Valentine yang Cocok Buat Pasangan LDR, dari Cokelat hingga Tiket Liburan
Baca juga: Fakta Unik Cokelat, Mengapa Selalu Identik dengan Hari Valentine?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Fenomena Langit Berwarna-warni Disebut Pelangi Api, Apa Itu?"