Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

TRIBUNTRAVEL UPDATE

TRAVEL UPDATE: Viral VIDEO, Suku Togutil Mendadak Muncul dan Memanah Warga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Taman Nasional Aketajawe-Lolobata, tempat tinggal suku Togutil

Keunikan Suku Buton di Indonesia, Punya Mata Berwarna Biru Cerah yang Memesona

Pernahkah kalian berharap memiliki warna mata yang berbeda?

Mayoritas orang Asia selalu memiliki mata berwarna cokelat ataupun hitam, serta beberapa dari mereka berwarna abu-abu.

Namun, ada satu suku di Indonesia yang dikenal memiliki mata biru cerah, yaitu suku Buton.

Belum lama ini, foto-foto terbaru suku tersebut, yang diambil oleh ahli geologi dan fotografer Korchnoi Pasaribu, menjadi viral di media sosial (medsos).

Para warganet banyak yang mempertanyakan bagaimana bisa sekelompok orang di suku Buton memiliki warna mata biru alami.

Terutama mengingat fakta bahwa sebagian besar orang Asia memiliki mata yang berwarna cokelat.

Melansir dari laman Discover ASEAN, suku Buton dapat ditemukan di provinsi Sulawesi Tenggara, tepatnya di Pulau Buton.

Yang menarik dari suku ini adalah mata biru cerah yang sangat kontras dengan kulit cokelat mereka.

Tak semua penduduk suku Buton memiliki warna berwarna biru menyala.

Sebagian besar penduduk suku Buton memiliki mata cokelat normal, tetapi sebagian kecil dari mereka memiliki mata biru.

Uniknya, ada beberapa penduduk yang hanya memiliki satu mata biru, sementara mata satunya tetap berwarna cokelat.

Keunikan tersebut hampir tidak dapat ditemukan di sejumlah suku yang juga mendiami pulau tersebut.

Seorang bocah di Desa Boneatiro, Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara, Fardan Ramadhan (5), memiliki sepasang mata yang berwarna biru di kedua bola matanya. (KOMPAS.COM / DEFRIATNO NEKE)

Ternyata suku tersebut memiliki mata biru yang tajam ini sebagai akibat dari kelainan genetik langka yang disebut sindrom Waardenburg.

Menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, sindrom Waardenburg adalah sekelompok kondisi genetik yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, dan perubahan pigmentasi pada rambut, kulit, dan mata.

Halaman
123