Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Perahu Terbalik, 3 Orang Ini Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni Selama 33 Hari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga orang diselamatkan oleh Coast Guard Amerika Serikat (penjaga pantai) setelah terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni di Bahama selama 33 hari.

TRIBUNTRAVEL.COM - Tiga orang diselamatkan oleh Coast Guard Amerika Serikat (penjaga pantai) setelah terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni di Bahama selama 33 hari.

Tiga warga negara Kuba, dua pria dan satu wanita, ditemukan terdampar di Angulla Cay.

Melansir laman People, ketiganya terlihat pada hari Senin (8/2/2021) saat mengibarkan "bendera darurat" oleh salah satu pesawat Coast Guard ketika sedang melakukan patroli rutin.

"Pilot melihat beberapa bendera yang tidak biasa di bawah sana, beberapa warna berbeda, mereka melihat warna oranye. Mereka kembali berkeliling untuk memeriksanya, dan mereka melihat tiga orang memberi isyarat kepada mereka," kata perwakilan Coast Guard, Letnan Justin Dougherty, kepada NBC 12.

Para kru kemudian menjatuhkan makanan, air, dan radio ke pulau terpencil itu untuk persediaan mereka sembari menunggu helikopter tim penyelamat dikerahkan ke tempat kejadian.

Karena kondisi cuaca, evakuasi sempat ditunda hingga Selasa.

Baca juga: Polisi Temukan Makhluk Laut Raksasa Mirip Monster yang Terdampar di Pantai

Namun, petugas Coast Guard tetap dapat berkomunikasi dengan kelompok yang terdampar melalui radio.

Pihak berwenang mengetahui bahwa kelompok itu terdampar setelah perahu mereka terbalik.

Ketiganya berenang ke pulau tersebut, kemudian bertahan hidup dengan kelapa dan daging dari cangkang keong dan tikus.

Setelah akhirnya dievakuasi dari pulau itu pada hari Selasa, ketiganya dibawa ke Lower Keys Medical Center di Stock Island, Florida tanpa ada laporan cedera.

"Mereka sangat jelas dalam menceritakan tentang apa yang sedang terjadi, jadi saya kagum mereka dalam kondisi yang sangat baik," kata Dougherty kepada NBC.

"Luar biasa. Saya tidak tahu bagaimana mereka melakukannya. Saya heran mereka dalam kondisi yang sangat baik ketika kami melihatnya," tambahnya, mengingat pulau itu kekurangan sumber air tawar.

Sean Connett, petugas jaga komando di Distrik Ketujuh Coast Guard, menyebut misi penyelamatan itu sebagai 'operasi kompleks' dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

"Berkat awak pesawat kami yang melakukan patroli rutin, kami dapat melihat orang-orang dalam kesulitan dan melakukan intervensi," kata Connett.

"Ini adalah operasi yang sangat kompleks yang melibatkan aset dan kru dari unit yang berbeda, tetapi berkat komunikasi dan koordinasi yang baik antara pusat komando dan pilot, kami dapat membawa semua orang ke fasilitas medis dengan aman sebelum situasinya memburuk," imbuhnya.

Halaman
123