Selanjutnya, kapal pesiar akan berada di Arbon dan melakukan perjalanan kembali ke Romanshorn sehingga mereka yang telah divaksin lebih awal bisa mendapatkan suntikan pendorong yang diperlukan.
“Saya sudah mendapat jadwal kedua, juga untuk kapal,” kata seorang pria saat meninggalkan MS Thurgau.
Kata petugas medis, saat ini hanya vaksin Moderna yang digunakan di atas kapal pesiar karena botol 10 dosis sedikit lebih mudah disiapkan di ruangan kapal yang sempit.
Kanton Thurgau awalnya mempertimbangkan untuk membuat tempat pemberian vaksin di atas bus.
Namun, mereka akhirnya memiliki kapal pesiar.
“Kami ingin mengetahui bagaimana kami dapat memvaksinasi orang sebanyak mungkin, dengan tempat vaksinasi sesedikit mungkin,” kata seorang pejabat terpilih Thurgau, Urs Martin.
Seperti di tempat lain di Eropa, wilayah Lake Constance yang bergantung pada pariwisata telah dilanda pandemi COVID-19.
Pagar perbatasan telah didirikan sementara di antara kota Constance, Jerman dan kota Kreuzlingen, Swiss tahun lalu dan membuat keluarga, teman, dan pasangan terpisah berminggu-minggu.
Vaksinasi selama 12 minggu
Pemimpin seluruh pusat vaksinasi di Thurgau, Adriano Mari, mengatakan bahwa periode awal pemberian vaksin COVID-19 di MS Thurgau rencananya akan dilakukan selama 12 pekan.
Dia berharap perpanjangan setelah pelayaran ini tidak diperlukan.
“Mudah-mudahan pada saat itu keadaan sudah mereda dan kapal bisa kembali mengangkut penumpang pada jalur regulernya,” tutur Mari.
Baca juga: Kapal Pesiar Dilarang Berlayar di Perairan Kanada hingga 2022, Begini Penjelasannya
Baca juga: Mantan Awak Kapal Pesiar ini Beberkan Kebenaran Mengerikan soal Kematian di Atas Kapal
Baca juga: Rahasia Kapal Pesiar Termahal di Dunia, Semua Staf Wajib Taati Peraturan Penampilan yang Ketat
Baca juga: Kapal Pesiar Ini Akan Keliling Dunia ke 50 Tujuan Selama 111 Hari
Baca juga: Kapal Pesiar Ini Akan Berlayar ke 33 Negara, Kunjungi Lebih dari 60 Situs Warisan Dunia UNESCO
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Swiss Ubah Kapal Pesiar Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19".