Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gara-gara COVID-19, Perusahaan Permen Legendaris Berusia 111 Tahun di Jepang Tutup Permanen

Penulis: ronnaqrtayn
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perusahaan permen legendaris bernama Amehama Seika dari Jepang yang sudah berusia 111 tahun gulung tikar akibat Covid-19.

TRIBUNTRAVEL.COM - Toko permen lokal Jepang yang sudah berusia ratusan tahun sedang bersiap untuk mengucapkan selamat tinggal untuk para pelanggannya.

Toko permen legendaris di Jepang ini gulung tikar salah satunya akibat pukulan dari pandemi COVID-19.

Dagashiya atau toko permen lokal merupakan satu ciri khas budaya Jepang kuno.

Toko-toko permen yang bangunannya didominasi oleh kayu dan logam ini biasanya dijalankan oleh mereka yang sudah lanjut usia.

Rak-rak toko diisi oleh semua jenis makanan lezat dengan harga yang murah.

Toko permen lokal adalah sumber nostaligia bagi orang dewasa Jepang.

Baca juga: Hotel di Jepang Tawarkan Harga Menginap Lebih Murah dari Semangkuk Ramen, Ini Alasannya

Sebab, toko permen menjadi tempat istirahat sepulang sekolah dan kadang-kadang menjadi kontroversi.

Terlepas dari status dan peran mereka di komunitas masing-masing, toko permen lokal skala kecil di seluruh Jepang akan segera kehilangan merek permen manis yang telah lama ada, yakni Amehama candy drops.

Sejumlah toko permen grosir yang berlokasi di Okayama bahkan mengumumkan melalui media sosialnya tentang kepergian dari produsen permen berusia 111 tahun itu.

Didirikan pada tahun 1910 berdekatan dengan akhir zaman Meiji (1868-1912), Amehama Seika adalah perusahaan penganan untuk toko permen skala kecil yang berbasis di prefektur Aichi.

Perusahaan ini memproduksi berbagai macam manisan yang enak, salah satu yang paling terkenal adalah permen keras seharga sepuluh yen atau sekira Rp 1.300.

TONTON JUGA:

Permen tersebut biasanya dikemas dalam wadah transparan.

Permen produksi Amehama ini hadir dalam berbagai rasa, mulai dari cola, cider, anggur, kopi hingga susu Hokkaido.

Dikutip dari Soranews24, kenaikan biaya operasional, kerusakan mesin pabrik, dan juga beban ekonomi karena COVID-19 menjadi penyebab tutupnya perusahaan permen ini.

Halaman
12