Dari sini lah akhirnya Cap Go Meh identik dengan lentera.
Hari Kasih Sayang Versi China
Cap Go Meh disebut juga sebagai Hari Kasih Sayang versi China.
Mengapa? Karena pada zaman dahulu, perempuan yang belum menikah tidak diperkenankan meninggalkan rumah seorang diri kecuali pada perayaan Cap Go Meh.
Sehingga beberapa hari perayaan ini menjadi waktunya bersosialisasi dengan semua orang, terutama lawan jenis calon pasangan hidup.
Menyalakan lentera juga identik dengan tanda atau harapan akan mendapat kehidupan percintaan yang lebih baik.
Cap Go Meh merupakan akhir dari hal tabu di perayaan Imlek
Saat perayaan Imlek, ada banyak hal tabu yang tidak boleh dilakukan atau dibeli.
Misalnya tidak boleh membeli sepatu, buku, menangis, dan lain-lain.
Nah, momen Cap Go Meh merupakan penanda perayaan Imlek telah usai, begitu pula dengan hal-hal yang dianggap tabu.
Perayaan Cap Go Meh di Indonesia
Perayaan Cap Go Meh di Indonesia terbilang istimewa karena telah berakulturasi dengan budaya setempat.
Misalnya di Singkawang ada ritual pawai tatung, yakni pembakaran replika naga untuk menolak bala satu kota.
Di Pulau Jawa, masyarakat Tionghoa merayakan dengan lontong cap go meh.
Lontong cap go meh ini merupakan kuliner serapan dari ketupat lebaran.