Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Unik Perayaan Cap Go Meh Usai Imlek, Disebut Sebagai Hari Kasih Sayang Versi China

Penulis: ronnaqrtayn
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi perayaan Cap Go Meh.

Dari sini lah akhirnya Cap Go Meh identik dengan lentera.

Hari Kasih Sayang Versi China

Cap Go Meh disebut juga sebagai Hari Kasih Sayang versi China.

Mengapa? Karena pada zaman dahulu, perempuan yang belum menikah tidak diperkenankan meninggalkan rumah seorang diri kecuali pada perayaan Cap Go Meh.

Sehingga beberapa hari perayaan ini menjadi waktunya bersosialisasi dengan semua orang, terutama lawan jenis calon pasangan hidup.

Menyalakan lentera juga identik dengan tanda atau harapan akan mendapat kehidupan percintaan yang lebih baik.

Perayaan Cap Go Meh tahun 2019 di Singkawang. (Dok. Grab)

Cap Go Meh merupakan akhir dari hal tabu di perayaan Imlek

Saat perayaan Imlek, ada banyak hal tabu yang tidak boleh dilakukan atau dibeli.

Misalnya tidak boleh membeli sepatu, buku, menangis, dan lain-lain.

Nah, momen Cap Go Meh merupakan penanda perayaan Imlek telah usai, begitu pula dengan hal-hal yang dianggap tabu.

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia terbilang istimewa karena telah berakulturasi dengan budaya setempat.

Misalnya di Singkawang ada ritual pawai tatung, yakni pembakaran replika naga untuk menolak bala satu kota.

Di Pulau Jawa, masyarakat Tionghoa merayakan dengan lontong cap go meh.

Lontong cap go meh ini merupakan kuliner serapan dari ketupat lebaran.

Halaman
123