Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bakal Pecahkan Rekor, Qantas Berencana Luncurkan Penerbangan Terpanjang di Dunia pada 2024

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Qantas, maskapai penerbangan berbasis di Australia.

Penumpang akan membutuhkan vaksin COVID-19 untuk terbang

Wisatawan yang ingin terbang dengan Qantas di masa mendatang harus divaksinasi COVID-19.

Joyce mengatakan bahwa vaksinasi terhadap virus akan menjadi prasyarat bagi pelancong internasional begitu tersedia secara gratis.

Untuk saat ini, maskapai tersebut telah menghentikan hampir semua penerbangan internasionalnya sebagai tanggapan terhadap pandemi.

Sementara untuk penerbangan domestik, Qantas kembali membangun jaringannya.

Qantas sekarang melayani penerbangan ke 62 tujuan di seluruh Australia, lima kali lebih banyak dibanding yang beroperasi sebelum COVID-19.

Maskapai ini telah memperkenalkan penerbangan baru dari Sydney ke Merimbula di Pantai Safir New South Wales, dan juga akan terbang ke Griffith pada bulan Februari.

Dari Melbourne, Qantas juga akan menambah penerbangan ke Newcastle, Merimbula, Gunung Gambier, Wagga Wagga dan Albury pada bulan Februari dan Maret.

Baca juga: Pramugari Qantas Dinyatakan Positif COVID-19 Seusai Layani Penerbangan Repatriasi

Baca juga: Kembangkan Konsep Penerbangan Wisata, Qantas Kini Tawarkan Scenic Flight Getaway

Baca juga: Qantas Tawarkan Penerbangan Keliling Australia Selama 7 Jam, Tiketnya Ludes dalam 10 Menit

Baca juga: Pramugarinya Dituduh Rasis oleh Penyanyi Will.i.am, Qantas Siap Berikan Bantuan

Baca juga: Qantas Hingga Virgin Australia Larang MacBook Masuk Bagasi Pesawat

(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)