Dalam Bahasa Jawa, brintik berarti keriting.
Nama brintik berasal dari pendirinya, almarhumah Nafsiah, yang memiliki rambut keriting.
Meski saat ini dikelola oleh generasi ketiga, namun cita rasa rawon ini masih selalu sama.
4. Rawon Nguling
Rawon Nguling dibuka sejak 1982.
Tempat makan rawon di Malang ini memiliki kuah khas berwarna hitam yang tidak terlalu pekat dan tidak berlemak.
Selain itu, potongan dagingnya pun tergolong cukup besar.
Selain rawon, tempat ini juga menjajakan sop buntut dan beragam menu penyetan.
5. Rawon Pak Jenggot
Rawon Pak Jenggot didirikan oleh pasangan suami istri Rajid dan Sutani pada 1976.
Keduanya sudah meninggal dunia dan kini Rawon Pak Jenggot dikelola oleh Purwati dengan resep yang tidak berbeda.
Rawon Pak Jenggot populer dengan kuahnya yang tidak terlalu kental dan daging yang lembut.
6. Rawon Glintung
Jika ingin rawon dengan porsi besar, datanglah ke Pecel dan Rawon Glintung.
Tempat makan rawon di Malang ini menyajikan nasi rawon dengan porsi besar, namun harganya cukup terjangkau.