TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler yang hobi mendaki gunung, atau pernah mendaki Gunung Merapi pasti tidak asing lagi dengan nama Pasar Bubrah.
Di kalangan pendaki gunung, Pasar Bubrah di Gunung Merapi menyimpan banyak cerita yang konon cukup menyeramkan.
Bahkan jalur pendakian Gunung Merapi ini juga disebut-sebut sebagai lokasi kerajaan gaib.
Legenda menyebut, Pasar Bubrah di Gunung Merapi memiliki hawa mistis yang begitu kental.
Kisah-kisah angkernya Pasar Bubrah di Gunung Merapi ini begitu melegenda dan diturunkan dari generasi ke generasi.
Lantas, kenapa lokasi Pasar Bubrah di Gunung Merapi ini disebut sebagai 'pasar'?
Apakah memang ada sejarah soal transaksi jual beli di sana?
Menyandang nama 'pasar', bukan berarti Pasar Bubrah di Gunung Merapi adalah bekas atau masih jadi lokasi tempat jual beli secara harfiah.
Mengutip artikel terbitan Intisari, Pasar Bubrah di Gunung Merapi menyandang nama 'pasar' dikarenakan legenda yang menyebut bahwa lokasi ini adalah pasarnya para jin.
Mitos Pasar Bubrah di Gunung Merapi ini beredar dari mulut ke mulut antargenerasi.
Juru kunci legendaris Gunung Merapi, Mbah Marijan, bahkan mengakui hawa mistis yang ada di lokasi ini.
Dalam sebuah kesempatan Mbah Mijan pernah mengatakan bahwa Pasar Bubrah di Gunung Merapi merupakan lokasi sebuah kerajaan gaib.
Bagi para pendaki, legenda yang terkenal dari Pasar Bubrah di Gunung Merapi adalah adanya 'transaksi gaib'.
Tak jarang, beberapa pendaki dikisahkan mendengar suara bising layaknya pasar tradisional saat tengah memasuki Pasar Bubrah di Gunung Merapi.
Jika mendengar suara transaksi layaknya pasar, sudah menjadi tradisi di kalangan pendaki untuk melemparkan uang koin ke tanah.