Dia kemudian dipindahkan ke North Island di San Diego tepat sebelum Pearl Harbor terjadi pada Desember 1941 dan berada di sana ketika Perang Dunia II meletus.
Karena buta warna, Montanaro bergabung dengan Marinir Pedagang, melayani di empat kapal pemasok selama perang, lapor The Record-Courier.
"Saya selalu berada di ruang mesin. Pekerjaan utama kami adalah menjadi jalur suplai. Saya pergi dan untungnya saya kembali dan hanya itu." kata Montanaro.
Pada tahun 1946, ia meninggalkan layanan tersebut dan kembali ke profesi sebelumnya yang terus ia tekuni hingga pensiun pada tahun 1989.
Selama masa hidupnya, Montanaro juga mengambil pelajaran terbang dan mendapatkan lisensi pilotnya yang masih berlaku sampai sekarang.
Selain itu, veteran Perang Dunia II ini sempat tinggal di Reno dari 1960-an hingga 1994 dan pindah ke Nevada pada 2014.
Karena Montanaro berhasil mencapai usia 100 tahun dan berani melakukan aksi skydiving, banyak yang bertanya apa rahasianya untuk memiliki umur panjang.
"Tidak ada yang pernah mempercayai saya, tapi saya menjalani hidup bersih yang baik," kata Montanato menanggapi pertanyaan tersebut.
Pria Ini Lamar Sang Kekasih Setelah Terjun Payung Bersama pada Ketinggian 13.000 Kaki
Beda dari momen lamaran biasanya, seorang pria melamar kekasihnya setelah melakukan terjung payung bersama pada ketinggian 13.000 kaki.
Pria bernama Jason Pack telah merencanakan momen romantis ini di atas lompatan parasut pertama Katie Line.
Dilaporkan South West News Service yang dilansir dari laman Foxnews.com, Jason juga meminta bantuan keluarga untuk berdiri di lapangan dan memegang papan bertuliskan 'Katie Marry Me?'.
Jason berencana untuk mendarat lebih dulu dibanding Katie, agar dia bisa menyiapkan cincin dan berlutut melamar Katie yang mendarat setelahnya.
Momen mendebarkan ini berakhir dengan gembira, karena Katie menjawab 'Ya'.
Keluarga Jason pun bersorak dan memberi selamat kepada mereka.
Baca tanpa iklan