Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Heboh! Pulau Lantigiang Dijual Seharga 900 Juta, Inilah 4 Keindahan Taman Nasional Taka Bonerate

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pulau Lantigiang

Peradaban masyarakat ini memiliki daya tarik masing-masing. Dengan kekhasan budaya yang dilingkupi budaya maritim serta nuansa islami yang kental.

Beberapa tradisi yang seringkali menarik wisatawan adalah proses pernikahan Suku Bajo, mandi syafar, dan jejak-jejak peninggalan budaya lainnya.

“Suku Bajo di sini beda dengan Suku Bajo di tempat lain. Tinggalnya buka di kapal tapi di pulau-pulau pasir,” tutur Asri.

Sejak zaman Belanda, kawasan Taka Bonerate sering dikunjungi nelayan dari berbagai daerah karena potensi perikanannya. Begitu pun sebaliknya. Para nelayan Taka Bonerate mengembara ke daerah lain untuk menjual hasil lautnya.

Selain itu, sering diadakan berbagai festival dan perayaan budaya yang digelar oleh suku-suku tersebut dan bisa wisatawan nikmati kala berkunjung ke TN Taka Bonerate.

4. Pendidikan dan penelitian

Dengan biodiversitas yang tinggi, TN Taka Bonerate juga bisa menjadi lokasi melakukan kegiatan pendidikan dan penelitian khususnya di bidang kelautan perikanan.

Mulai dari penelitian mengenai ekosistem, biota, dan bentang alam yang khas, semua itu bisa dilakukan di TN Taka Bonerate.

Tak itu saja, peneliti dan wisatawan juga bisa ikut membantu melakukan transplantasi karang, penanaman pohon, dan mengikuti wisata edukasi lainnya.

Baca juga: Panduan Wisata Ke Pulau Bawean, Surga Tersembunyi di Ujung Utara Gresik

Baca juga: Pulau Penuh Warna Ini Dinobatkan Sebagai Ibu Kota Kebudayaan di Italia untuk Tahun 2022

Baca juga: Pulau Indah di Afrika Ini Terbuka untuk Wisatawan yang Telah Divaksinasi Penuh

Baca juga: Uniknya SuperShe Island, Pulau di Finlandia yang Cuma Boleh Dikunjungi Perempuan

Baca juga: Pulau Terpencil Ini Buka Lowongan untuk Kelola Kedai Kopi dan Guest House

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai Kabar Pulau Lantigiang Dijual, Ini 4 Keindahan Taman Nasional Taka Bonerate"

(TribunTravel.com/ Septi Nandiastuti)