Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengenal Istilah Slow Tourism, Gaya Baru Liburan yang Bakal Lebih Disukai Wisatawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi wisatawan yang sedang berwisata dengan santai.

TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah gaya baru berwisata banyak bermunculan.

Selain solo traveling dan road trip rupanya saat ini ada istilah baru yaitu slow tourism atau slow travel.

Slow tourism merupakan aktivitas wisata yang dilakukan dengan lebih santai dan tidak terburu-buru.

Gaya baru slow tourism ini juga diprediksi akan lebih digemari oleh kalangan wisatawan.

Akademisi dan Peneliti dari James Cook University Australia Hera Oktadiana mengatakan, mass tourism seperti yang terjadi di Venesia dan Bali mengalami perubahan menjadi non-tourism.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Road Trip Naik Campervan di Selandia Baru

“Dulunya kan over-tourism dan sangat ramai, jadi di non-tourism. Non-tourism sama sekali bukan (tidak ada) pariwisata. Tapi ada pergeseran kebiasaan melancong dari yang tadinya mungkin mass tourism jadi slow tourism,” ujarnya.

Hal tersebut disampaikan olehnya dalam webinar World Tourism Day Indonesia bertajuk “Talkshow Indonesia Tourism Outlook 2021 & Beyond”, Rabu (27/1/2021).

Ilustrasi liburan santai. (instagram/dwiandi79)

Menurut Hera, slow tourism tidak menawarkan stres yang dapat dirasa oleh wisatawan sehingga mereka bisa berwisata dengan lebih santai.

“Orang kalau jalan-jalan mungkin seminggu ke suatu destinasi, itu sangat dikejar-kejar. Dari pagi hingga sore harus udah berkunjung, foto-foto, selesai. Jadi mengejar target,” jelasnya.

Sementara untuk slow tourism, lanjut Hera, wisatawan tidak perlu merasa seperti harus mengejar target saat berada di destinasi wisata.

TONTON JUGA:

Dalam melakukan slow tourism, meski tempat wisata yang dikunjungi tidak sebanyak yang termasuk dalam paket wisata, namun para pelancong dapat merasa lebih santai.

“Wisatawan bisa menikmati hari libur mereka karena (akan) lebih mengetahui destinasi yang dituju. Jadi lebih banyak waktu untuk melihat-lihat dan melakukan kegiatan wisata,” sambungnya.

Jenis wisata lain yang akan digemari

Ilustrasi wisatawan yang sedang menikmati keindahan pantai. (Istimewa)

Saat ini, tutur Hera, orang-orang juga akan lebih memilih untuk melakukan perjalanan wisata ramah lingkungan yang dapat mengurangi pengeluaran saat bepergian.

Halaman
12