TRIBUNTRAVEL.COM - Indonesia merupakan satu di antara negara produsen teh terbesar di dunia.
Hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya kebun teh yang ada di berbagai daerah seperti di kaki Gunung Kerinci.
Kebun teh terbesar di kaki Gunung Karinci adalah Kayu Aro.
Kayu Aro merupakan perkebunan teh yang memiliki hamparan lahan seluas 2500 hektare dengan ketinggian 1600 MDPL.
Wilayah yang sangat luas dan tinggi tersebut menjadikan Kayu Aro dinobatkan sebagai kebun teh terbaik kedua di dunia setelah Perkebunan Teh Darjeeling di India.
Baca juga: Jejak Orang Pendek Berkaki Terbalik di Kaki Gunung Kerinci, Ternyata Masuk Catatan Marco Polo
Bagaimana tidak?
Selain soal tempat, Kayu Aro juga adalah perkebunan teh penghasil teh hitam tertua di Indonesia atau lebih dikenal dengan nama teh orthodox.
Kayu Aro merupakan perkebunan teh yang usianya sudah mencapai puluhan tahun yang berlokasi di Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Jambi.
Jika dilihat dari aspek sejarah, Kayu Aro ini termasuk perkebunan teh peninggalan zaman kolonial Belanda.
Pertama didirikan oleh perusahaan Hindia Belanda pada 1925, kemudian diambil alih oleh pemerintahan Indonesia pada 1959.
Selain kebun, peninggalan zaman kolonial juga bisa dilihat dari berbagai bangunan yang ada di sekitar Kayu Aro.
Bangunan tersebut di antaranya rumah sakit, rumah karyawan hingga, pabrik pengolahan teh.
Penghasil Teh Orthodox Terbaik
Perkebunan Kayu Aro adalah penghasil teh othodox tertua di Indonesia dan dikenal dengan hasil tehnya yang sangat baik.
Teh orthodox merupakan teh hitam yang biasanya dibuat dengan dengan metode orthodox atau masih dalam bentuk daun.
Baca tanpa iklan