Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

2 Minggu Setelah Liburan Bersama Keluarganya, Wanita Ini Idap Penyakit Misterius

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tempat wisata di Anglesey Wales

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang wanita mengidap penyakit misterius setelah melakukan perjalanan liburan bersama keluarganya.

Shannon Dolman, ibu tiga anak ini melakukan liburan bersama keluarga kecilnya di Anglesey pada 2017 lalu.

Setelah melakukan perjalanan selama tiga jam dari Melbourne, Dolman dan keluarganya menikmati liburan Natalnya ini.

Setelah menghabiskan dua minggu bersama keluarga dan teman, Dolman kembali ke rumah dan merasakan beberapa gejala aneh yang terjadi pada dirinya.

"Ketika kami sampai di rumah, saya mulai merasakan sakit punggung yang parah dan kaki kanan yang sakit," kata Dolman, dilansir dari news.com.au, Senin (25/1/2021).

"Saya cukup lelah, tapi saya pikir saya telah berada di karavan, minum lebih banyak, tidak tidur juga. Saya tidak memikirkan apa-apa tentang itu. Saya pikir mungkin saya menderita linu panggul," imbuhnya.

Baca juga: Mulai 5 Februari, Penumpang Bus Wajib Dites Antigen Pakai GeNose

Ketika gejala yang dialaminya tak kunjung hilang, Dolman memutuskan untuk melakukan fisioterapi.

Setelah gagal menemukan kesimpulan tentang sumber rasa sakit yang dialaminya, Dolman menemukan artikel tentang Demam Ross River yang memiliki gejala mirip dengan apa yang dialaminya.

"Ahli fisioterapi mengatakan itu tidak mungkin (menjadi Demam Ross River) karena sata tidak pernah berada di daerah tropis," jelasnya.

Ia menambahkan, "Jadi saya pergi dengan pikiran itu tidak mungkin, tapi gejala yang saya alami semakin memburuk."

Shannon Dolman dan keluarga kecilnya saat menikmati liburan. (laman Facebook Shannon Dolman)

Dolman mengatakan rasa sakit di tangannya menjadi semakin kuat sehingga ia tidak bisa lagi menata rambut putrinya.

"Saya menjadi sangat lelah. Rasa sakit di kaki saya semakin parah sehingga saya tidak bisa berjalan. Tidak ada rasa lelah seperti itu, ini adalah tingkat berikutnya, dan kadang-kadang saya bahkan tidak bisa berpakaian," lanjutnya.

Dia menemui spesialis tetapi tidak didiagnosis dengan penyakit tersebut sampai setelah Paskah.

"Butuh empat bulan bagi seseorang untuk mendiagnosis saya menderita Ross River," jelasnya.

"Saya pergi ke ahli bedah saraf yang meminta saya dipindai di kaki, otak, dan punggung. Saya menjalani banyak MRI dan dikirim untuk tes darah khusus yang memberi saya diagnosis bahwa saya menderita Demam Ross River," sambungnya.

Halaman
12