“Kebetulan suami saya suka bakso banget, saya suka mi ayam. Mie ayam dan bakso cocok untuk jualan bersama,” tuturnya.
Harga mi ayam di warung Bakso dan Mie Ayam Telolet ini pun sangat terjangkau.
Seporsi mi ayam dibanderol mulai dari Rp7.000 saja.
“Karena kami sendiri juga merasakan pandemi bisa sampai separah begini, yang paling penting semua harus murah, semua orang bisa ikut makan,” kata dia.
Wanita asal Belanda ini megatakan, awalnya mi ayam dijual seharga Rp5.000 seporsi.
Saat pertama kali dibuka, hanya ada tiga orang yang turun tangan, yakni ia sendiri, suaminya, dan seorang juru masak.
Namun sejak beberapa waktu belakangan, beberapa anggota keluarga juga turut membantu di warung.
Warung yang tampak sederhana ini dulunya difungsikan sebagai garasi penyewaan motor dan tempat inap karyawan.
Berhubung bisnisnya sedang vakum, mereka menyulapnya menjadi warung makan sederhanan yang menjual menu bakso dan mi ayam.
Sebelum viral, Charly mengaku penjualan di warungnya cenderung fluktuatif.
Dia menyebut, kadang terjual 10 porsi kadang juga sampai 50 porsi.
“Kadang satu hari bisa jualan lumayan, satu hari bisa sepi sekali,” ujarnya.
“Untuk kami paling penting survive. Ya ada hari di mana kami tombok atau rugi, tapi paling penting tetap buka,” terangnya.
“Sejak viral, Alhamdulillah kami bilang sudah boleh nambah jualan. So, sekarang ya sudah bisa sampai 100 porsi per hari,” kata Charly.
Harga makanan di warung Bakso Mie Ayam Telolet mulai dari Rp7.000 untuk mi ayam hingga Rp15.000 untuk mi ayam bakso jumbo.