Kondisi pasien memburuk, dan harus dipasang ventilator karena gagal napas akut.
Paru-parunya dipenuhi cairan sebagai respons kekebalan terhadap infeksi tubuhnya.
Pada akhirnya, pembilasan sistemnya dan pemberian antibiotik menyelamatkan nyawanya.
Meskipun pasien selamat dari cobaan berat, butuh 22 hari di rumah sakit dan tim dokter sangat fokus untuk mengobatinya.
Seperti diketahui senyawa psilocybin psikoaktif dapat ditemukan pada lusinan jamur, dengan nama resmi Amanita, Cordyceps, Inocybe, Panaeolus, Pholiotina, dan Pluteus spesies dari genus Psilocybe.
Zat ini dimaksudkan untuk dikunyah atau diseduh menjadi teh, TribunTravel melansir dari laman allthatsinteresting.
Penelitian sebelumnya dan yang sedang berlangsung telah menunjukkan bahwa psilocybin dapat memiliki dampak positif yang sangat besar pada mereka yang mengalami kecemasan berat.
Baik Universitas New York dan Johns Hopkins telah melakukan penelitian pada pasien kanker dengan ketakutan yang luar biasa akan kematian, dan menemukan bahwa obat tersebut meningkatkan kesejahteraan mereka secara dramatis.
Dalam beberapa kasus, dan di sebagian besar studi penelitian mengenai manfaat jamur ajaib, para ilmuwan memberikan obat dalam bentuk pil.
Sangat jarang dokter memasukkan obat secara intravena.
Sementara laporan 2018 di Neuropharmacology jurnal mengkonfirmasi suntikan ini diawasi dan dikendalikan dengan hati-hati.
Lebih lanjut, suntikan tersebut hanya mengandung senyawa psilocybin - sepenuhnya terpisah dari jamur apapun.
Sementara orang asal Nebraska itu gagal menghilangkan cairan jamur dari jamur tersebut.
Studi tersebut mencatat bahwa dia menyaring cairan melalui "kapas" sebelum disuntikkan, tetapi tidak berhasil.
Untungnya, dokter dapat menyelamatkannya sebelum kesalahan tragisnya berakhir dengan kematian.
Sejarah Tragis Vasa, Kapal Perang Swedia yang Hanya ‘Kuat’ Berlayar 20 Menit
Baca tanpa iklan