Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sejumlah Kru Superyacht Ini Ungkap Kisahnya Layani Miliarder di Atas Kapal, Lebih Mudah atau Sulit?

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Abdul Haerah HR
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi- Superyacht yang bersandar di dermaga.

Anggota Kru Kapal Pesiar Harus Memenuhi Ekspektasi yang Tinggi

Seorang petugas teknis elektronik yang bekerja di kapal pesiar setinggi 223 kaki menekankan tekanan dalam memberikan layanan terbaik sambil tetap berkepala dingin.

"Bekerja di kapal pesiar melibatkan hari-hari yang sangat, sangat panjang dengan sedikit istirahat dan harapan untuk tampil di tingkat layanan tertinggi sambil tidak kehilangan ketenangan Anda di bawah tekanan," katanya.

Mereka Harus Bekerja Keras untuk Menjaga Kapal Pesiar Tetap Bersih

Tamu dan pemilik bisa jadi berantakan dan kotor - dan terserah kru untuk memastikannya tidak terlihat seperti itu.

Seorang teman di kapal pesiar 92 kaki mengatakan dia harus bangun sebelum tamu atau anggota kru lainnya untuk menyiapkan eksterior kapal pesiar untuk hari itu.

"Mereka berharap tidak ada yang menyentuhnya," katanya.

"Jadi setiap hujan atau embun, bercak air, kotoran burung, atau semburan garam harus terus dibersihkan, belum lagi harus terus-menerus menyeka stainless (baja) dan kaca saat ada tamu yang bergerak di sekitar perahu. Mereka meninggalkan noda dan sidik jari di mana-mana," imbuhnya.

Ia menambahkan, "Saat saya mulai dari atas kapal dan berkeliling mengeringkan kapal, mencuci jendela, tergantung di mana para tamu berada, sudah waktunya membersihkan di belakang mereka."

Dia mengatakan bahwa dia kemudian harus siap sedia untuk apa pun yang dibawa hari itu.

Apakah para tamu ingin mengambil tender atau bermain dengan mainan air, kru interior membutuhkan bantuan untuk servis, atau masalah perawatan apa pun yang perlu ditangani.

Banyak Senyum

Seorang kepala pramugari superyacht, Nick, membagikan rencana perjalanan hariannya yang khas, yang dimulai dari pukul 06.00 hingga 23.00, dengan istirahat satu jam untuk tidur siang.

"Selalu ada ngemil, karena dia tidak selalu punya waktu untuk duduk dan makan," katanya.

Dia juga selalu berpikir dan merencanakan ke depan untuk makan atau tamasya berikutnya, seperti apa yang perlu dibawa para tamu dan apa yang mereka butuhkan saat kembali.

Halaman
1234